Pasar
Penyelamatan Kelas Menengah Melalui Inovasi Asuransi Mikro di Indonesia
2025-03-08

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia menghadapi tantangan signifikan akibat penurunan kelas menengah. Data resmi mencatat bahwa jumlah kelas menengah turun dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 48,27 juta jiwa pada 2023, atau sekitar 18,8%. Situasi ini mempengaruhi perekonomian nasional, terutama dalam hal konsumsi dan penyerapan produk. Namun, perusahaan asuransi seperti PT AXA Mandiri Financial Services melihat peluang untuk meningkatkan literasi dan inklusi asuransi melalui inovasi produk.

Peningkatan Literasi Asuransi di Kalangan Kelas Menengah Rentan

Di tengah-tengah musim gugur yang berwarna, Jakarta menyaksikan upaya serius dari industri asuransi untuk membantu masyarakat yang rentan. President Direktur PT AXA Mandiri Financial Services, Handojo Kusuma, menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi kelas menengah yang terjebak dalam pinjaman online ilegal dan judi online. Dengan menyiapkan produk asuransi mikro dengan premi mulai dari Rp50.000 per tahun, AXA Mandiri berharap dapat membantu masyarakat ini melindungi finansial mereka dan mencegah kemiskinan.

Berbekal kerja sama dengan Bank Mandiri melalui program Laku Pandai, AXA Mandiri berusaha mendistribusikan produk asuransi mikro ke daerah-daerah pelosok. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendongkrak daya beli masyarakat, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menjadikan asuransi mikro sebagai tulang punggung bisnis AXA Mandiri di masa depan.

Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) telah berhasil menghentikan 796 entitas ilegal selama periode Oktober hingga Desember 2024. Upaya ini mencakup penutupan 543 platform pinjaman online ilegal dan 44 konten penawaran pinjaman pribadi yang berpotensi merugikan masyarakat.

Dari perspektif jurnalis, upaya ini memberikan harapan baru bagi masyarakat kelas menengah yang rentan. Melalui pendidikan keuangan dan akses ke produk asuransi yang terjangkau, masyarakat dapat lebih berdaya dalam mengelola risiko keuangan mereka. Ini bukan hanya tentang perlindungan finansial, tetapi juga tentang membangun ketahanan ekonomi jangka panjang bagi generasi mendatang.

more stories
See more