Pasar
Kekhawatiran Industri Makanan dan Minuman Terhadap Pelemahan Rupiah
2025-03-08

Pemimpin asosiasi pengusaha makanan dan minuman di Indonesia, Adhi Siswaja Lukman, mengekspresikan kekhawatirannya tentang dampak pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap industri. Industri ini sangat bergantung pada bahan baku impor, yang membuat biaya produksi menjadi lebih tinggi. Di sisi lain, periode Ramadan dan Lebaran biasanya menjadi momen penting untuk peningkatan penjualan, namun tantangan daya beli konsumen tetap menjadi isu utama. Diharapkan pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan konsumsi khususnya bagi kalangan bawah tetap kuat.

Adhi Siswaja Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), merasa prihatin dengan situasi ekonomi saat ini. Dia menekankan bahwa pelemahan Rupiah berpotensi meningkatkan biaya produksi karena banyak bahan baku yang masih didatangkan dari luar negeri. Ini tentunya akan memberikan beban tambahan bagi produsen makanan dan minuman. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa meskipun Ramadan dan Lebaran biasanya membawa peningkatan penjualan, hal ini perlu dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, yakni 3-4 bulan sebelumnya, dengan peningkatan produksi. Namun, tekanan daya beli konsumen tetap menjadi hambatan utama.

Lebih lanjut, Adhi menyoroti bahwa posisi Ramadan di awal tahun dapat mempengaruhi performa industri. Periode ini sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan penjualan. Oleh karena itu, dia menyerukan kepada pemerintah untuk memastikan stabilitas ekonomi dan mendukung konsumsi, terutama bagi kelompok masyarakat bawah. Menurutnya, langkah-langkah ini diperlukan untuk menjaga momentum ekonomi selama periode penting ini.

Dalam persiapan untuk periode Ramadan dan Lebaran, industri makanan dan minuman telah melakukan berbagai upaya. Meski adanya tantangan seperti pelemahan Rupiah dan tekanan daya beli, para pelaku usaha tetap berusaha memenuhi permintaan pasar. Pemerintah juga diharapkan bisa berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan bahwa konsumsi di segmen bawah tetap stabil. Hal ini penting agar industri dapat terus berkembang dan memanfaatkan potensi peningkatan penjualan selama periode spesial tersebut.

more stories
See more