Organisasi Hind Rajab Foundation telah mengidentifikasi seorang komandan militer Israel yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang anak perempuan Palestina, Hind Rajab, dan keluarganya. Letnan Kolonel Benny Aharon, pimpinan Brigade Lapis Baja ke-401, dianggap bertanggung jawab atas serangan pada Januari 2024. Yayasan ini menyerahkan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) setelah melakukan penyelidikan selama satu tahun. Selain membunuh Hind dan keluarganya, pasukan bawahannya juga menyerang ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, menyebabkan kematian dua paramedis.
Dalam langkah hukum internasional pertama mereka, yayasan ini berupaya untuk mendapatkan pertanggungjawaban atas tragedi tersebut, termasuk menyoroti pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan kekerasan yang tidak proporsional terhadap warga sipil.
Hind Rajab Foundation berhasil mengungkap detail penting tentang insiden tragis yang melibatkan tentara Israel di Kota Gaza. Setelah investigasi mendalam selama satu tahun, yayasan tersebut mengumpulkan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Letnan Kolonel Benny Aharon memimpin operasi militer yang menyebabkan kematian Hind Rajab dan anggota keluarganya. Operasi tersebut dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan warga sipil.
Yayasan ini menjelaskan bahwa serangan terjadi pada tanggal 29 Januari 2024 di lingkungan Tel al-Hawa. Unit militer yang dipimpin oleh Aharon secara langsung menargetkan mobil keluarga Hind Rajab, meskipun tidak ada ancaman langsung dari kendaraan tersebut. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa unit tank miliknya tidak hanya melakukan penembakan sembarangan tetapi juga dengan sengaja menyerang ambulans yang dikirim untuk menyelamatkan korban. Tindakan ini mencerminkan kurangnya rasa hormat terhadap prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dalam konflik bersenjata.
Berdasarkan temuan investigasi mereka, Hind Rajab Foundation resmi mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan perang yang dilakukan oleh Letnan Kolonel Benny Aharon dan pasukannya. Pihak yayasan yakin bahwa bukti-bukti yang telah dikumpulkan cukup kuat untuk mendukung kasus mereka di forum internasional.
Pengaduan ini tidak hanya mencakup pembunuhan Hind Rajab dan keluarganya, tetapi juga menyoroti serangan terhadap ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, yang menewaskan dua paramedis. Dengan melibatkan ICC, yayasan ini berharap dapat memberikan keadilan bagi korban dan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan. Mereka juga menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi warga sipil di wilayah konflik serta memastikan bahwa pelaku kejahatan perang tidak luput dari hukum.