Performa Arsenal di kancah internasional dan domestik musim ini membawa cerita yang memilukan. Setelah tersingkir dari semifinal Liga Champions oleh Paris Saint-Germain (PSG), The Gunners harus kembali menelan pil pahit dengan puasa gelar yang berkepanjangan. Lima musim tanpa raihan trofi menjadi pengingat bahwa klub masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan.

Ketidakmampuan Arsenal dalam meraih kesuksesan di momen-momen penting terlihat jelas sepanjang musim. Meskipun tampil kompetitif di Premier League, inkonsistensi mereka pada saat-saat genting membuat Liverpool unggul dalam perebutan trofi domestik. Di Eropa, pertemuan dengan PSG mengungkapkan bahwa kekurangan pengalaman di level tertinggi masih menjadi kendala besar bagi tim asuhan Mikel Arteta. Meski demikian, performa yang ditunjukkan tidak sepenuhnya buruk, namun hasil akhir tetap menjadi faktor penentu.

Masa depan Arsenal akan sangat bergantung pada langkah-langkah strategis yang diambil manajemen. Dengan catatan kelam selama lima tahun terakhir, penting bagi klub untuk merefleksikan kesalahan-kesalahan masa lalu dan membangun fondasi yang lebih kuat. Pengembangan mentalitas juara serta penambahan elemen-elemen baru yang dibutuhkan skuad menjadi prioritas utama. Semangat positif yang dibawa oleh Mikel Arteta perlu didukung oleh pencapaian nyata agar para suporter bisa kembali bermimpi tentang hari-hari gemilang di masa mendatang.