Warga dari berbagai kalangan usia menikmati kunjungan ke markas Sarang Petarung Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya. Kegiatan ini memungkinkan mereka untuk mendekat dengan peralatan militer modern dan prajurit baret ungu. Pengunjung diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan kendaraan tempur seperti Ranpur BPV-2, Ranpur Roket MLRS Vampire, serta Unimog yang digunakan sebagai kendaraan penarik meriam. Acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kekuatan pertahanan negara kepada masyarakat umum.
Kolonel Marinir Widoyono, Komandan Resimen Artileri 2 Marinir, menjelaskan bahwa momen ini dirancang agar publik lebih mengenal alutsista yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL. Selain itu, acara ini menjadi jembatan bagi TNI untuk semakin dekat dengan masyarakat. Berbagai jenis senjata dan kendaraan tempur dipamerkan, termasuk Meriam How 105 MM, sehingga pengunjung dapat melihat secara langsung kemampuan teknologi pertahanan Indonesia.
Masyarakat dari wilayah Medayu, Surabaya, mendapat kesempatan langka untuk mencoba kendaraan tempur yang biasanya hanya dilihat dalam film atau dokumentasi militer. Mereka bisa merasakan sensasi berkeliling area Kesatrian Soetedi Senaputra menggunakan kendaraan canggih seperti Ranpur BPV-2 dan Unimog. Ini adalah bagian dari upaya TNI untuk memberikan edukasi sekaligus hiburan kepada masyarakat luas.
Berkunjung ke markas Korps Marinir membawa pengalaman luar biasa bagi para peserta. Salah satu warga, Mujiyono, menyampaikan rasa sukacita karena ia dan anak-anaknya bisa turut serta dalam acara tersebut. "Saya sangat bersyukur atas sambutan hangat dari Komandan Resimen Artileri 2 Marinir," katanya. Aktivitas ini tidak hanya tentang berfoto bersama kendaraan tempur tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya pertahanan nasional. Para peserta diajak untuk memahami fungsi setiap kendaraan tempur, mulai dari Ranpur BPV-2 yang dikenal tangguh hingga kendaraan penarik meriam yang andal dalam operasi militer.
Dengan adanya kegiatan ini, TNI khususnya Korps Marinir TNI AL berupaya membangun kedekatan emosional dengan masyarakat. Melalui pameran alutsista dan interaksi langsung dengan prajurit, publik diharapkan memiliki rasa bangga terhadap kekuatan pertahanan negara. Kolonel Marinir Widoyono menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi institusi militer.
Pameran kendaraan tempur seperti Roket MLRS Vampire dan Meriam How 105 MM menjadi sorotan utama acara ini. Setiap kendaraan tempur disertai penjelasan rinci oleh para ahli, sehingga pengunjung dapat memahami teknologi yang digunakan dalam pembuatannya. Selain itu, kehadiran prajurit baret ungu menambah semarak acara dengan suasana profesional namun tetap ramah. Kegiatan ini bukan hanya ajang sosialisasi, tetapi juga menjadi sarana motivasi bagi generasi muda untuk mengikuti jejak prajurit dalam melindungi keutuhan negara. Dengan demikian, TNI berhasil menjembatani komunikasi antara militer dan masyarakat secara efektif.