Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif memberikan apresiasi kepada sineas yang terus berinovasi dalam menciptakan karya berkualitas. Dengan harapan, film-film tersebut dapat merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia dan memperkuat industri perfilman nasional secara inklusif serta relevan di pasar global. Salah satu contohnya adalah tayangan film "Qodrat 2" yang dirilis pada musim liburan Lebaran, menjangkau lebih dari 1.700 layar di dalam negeri dan diproyeksikan untuk ditayangkan di lebih dari 9 negara di luar Indonesia. Pemerintah juga mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperluas distribusi film Indonesia.
Dalam suasana penuh semangat di Plaza Senayan XXI, Jakarta pada Jumat, 11 April 2025, Menekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan dukungan penuhnya setelah menghadiri acara nobar film "Qodrat 2". Film ini telah sukses menarik perhatian dengan penayangannya di lebih dari 1.700 layar lokal selama periode libur Lebaran. Selain itu, rencana ekspansi internasional dengan proyeksi tayang di lebih dari 9 negara menjadi langkah strategis untuk meningkatkan eksistensi perfilman Indonesia di kancah global. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kolaborasi antara sineas muda, produser, dan platform digital guna memperluas jangkauan film Indonesia secara nasional maupun internasional.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, inovasi dalam narasi dan visual menjadi elemen penting dalam mempertahankan daya saing perfilman Indonesia. Melalui kolaborasi lintas sektor, diharapkan akan lahir lebih banyak karya yang tidak hanya kuat secara lokal tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional.
Menekraf menegaskan bahwa industri kreatif, termasuk perfilman, memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, dukungan terhadap sineas dan pengembangan infrastruktur distribusi film menjadi prioritas utama.
Seiring dengan semakin luasnya jangkauan distribusi film, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Berkaca dari kesuksesan "Qodrat 2", pemerintah optimistis bahwa kolaborasi antara sineas, produser, dan platform digital dapat membuka peluang baru bagi perfilman Indonesia.
Industri perfilman nasional harus terus berinovasi agar dapat menjaga relevansinya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Menurut pandangan para ahli, sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam dunia perfilman sangatlah penting untuk memperkuat fondasi industri ini.
Dengan adanya dorongan dari pemerintah, sineas muda diharapkan dapat terus menghasilkan karya-karya berkualitas yang mampu mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.
Sinergi antara sineas, platform digital, dan industri terkait lainnya diyakini dapat mempercepat transformasi perfilman Indonesia menjadi industri yang lebih kompetitif di tingkat global.
Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, masa depan perfilman Indonesia tampak semakin cerah.
Reporter yang hadir menyaksikan langsung antusiasme masyarakat terhadap film "Qodrat 2" dan merasakan bagaimana industri ini sedang bergerak menuju era baru yang lebih inklusif dan dinamis.
Dari sudut pandang pembaca, artikel ini memberikan gambaran tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat industri perfilman Indonesia. Keberhasilan "Qodrat 2" bukan hanya prestasi sineas, tetapi juga hasil kerja keras berbagai pihak yang berkontribusi dalam memperluas jangkauan perfilman nasional. Artikel ini menginspirasi kita untuk mendukung karya anak bangsa dan berpartisipasi dalam perkembangan industri kreatif yang semakin maju.