Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) memfokuskan pengembangan program pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai cinta universal dan ekoteologi. Dalam sebuah rapat koordinasi, Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya transformasi teologi konvensional menjadi pendekatan yang lebih manusiawi dan inklusif. Selain itu, Ditjen Pendidikan Islam akan menerapkan inisiatif seperti Green Madrasah dan Green Campus untuk mendukung keberlanjutan lingkungan serta penelitian terkait isu global.
Dalam suasana penuh semangat di Jakarta pada Jumat (9/5/2025), Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan visinya tentang perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Ia berargumen bahwa teologi tradisional sering kali mengabaikan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menciptakan dimensi baru dalam kemanusiaan dengan mengedepankan prinsip cinta universal yang mencakup seluruh makhluk hidup.
Ditjen Pendidikan Islam dipimpin oleh Suyitno juga memberikan dukungan melalui pelaksanaan program Green Madrasah dan Green Campus. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan kurikulum berbasis ekoteologi ke dalam sistem pendidikan formal di lembaga-lembaga agama. Direktur Sahiron menambahkan bahwa standarisasi infrastruktur pendidikan tinggi keagamaan Islam juga menjadi fokus utama, didukung oleh skema pembiayaan nasional.
Rapat ini melibatkan para ahli, termasuk Haidar Bagir, serta pejabat tinggi dari Kementerian Agama. Para rektor perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia turut hadir secara daring untuk membahas strategi implementasi pendidikan yang unggul, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
Pendekatan baru ini memberikan inspirasi bagi dunia pendidikan untuk tidak hanya fokus pada aspek akademis tetapi juga menjadikan nilai-nilai moral dan lingkungan sebagai fondasi pembelajaran. Melalui langkah-langkah konkret seperti Green Madrasah dan Green Campus, generasi muda dapat dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang peduli terhadap keberlanjutan dan harmoni sosial. Ini menunjukkan komitmen kuat Kemenag dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.