Koalisi permanen untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi perbincangan hangat di kalangan partai politik. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, menyoroti ide Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang mengusulkan pembentukan koalisi ini demi menjaga stabilitas negara di tengah dinamika geopolitik global. Hermawi menyatakan bahwa gagasan tersebut bukanlah hal baru tetapi tetap layak didiskusikan. Partai Nasdem pun siap terlibat dalam dialog terkait rencana strategis ini. Usulan serupa juga datang dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, yang menegaskan dukungan Golkar kepada Prabowo hingga Pilpres 2029.
Menurut Hermawi Taslim, ide tentang koalisi permanen telah lama beredar dalam lingkaran politik nasional. Dalam komunikasi via pesan singkat pada hari Minggu (11/5/2024), ia menyampaikan bahwa wacana ini tidak sepenuhnya segar namun tetap relevan. Meski demikian, Hermawi menegaskan kesiapan Partai Nasdem untuk duduk bersama membahas konsep tersebut lebih lanjut. "Nasdem terbuka untuk berdiskusi soal ini," tuturnya dengan nada optimistis.
Di sisi lain, Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, memperkenalkan gagasan ini secara resmi saat pidatonya di Musyawarah Daerah (Musda) XI Golkar Jawa Timur di Hotel Shangri-La Surabaya pada Sabtu (10/5/2025). Menurut Bahlil, stabilitas adalah elemen penting dalam proses pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, ia melihat perlunya koalisi kuat dan solid yang dapat mendukung kepemimpinan Prabowo serta Gibran Rakabuming Raka ke depannya.
Bahkan sebelum Bahlil, Wakil Ketua Umum Golkar, Idrus Marham, juga telah mengungkapkan pandangannya tentang koalisi permanen. Pada kesempatan diskusi bertajuk "Quo Vadis Amendemen UUD '45" di Jakarta pada Sabtu (3/5/2025), Idrus menegaskan bahwa Golkar telah mempertimbangkan langkah ini sejak awal. Ia menambahkan bahwa partainya siap mendukung Presiden Prabowo dalam Pilpres 2029 sebagai bagian dari upaya menjaga kestabilan politik nasional.
Pembahasan tentang koalisi permanen ini mencerminkan pentingnya kerja sama lintas partai untuk menciptakan kondisi politik yang stabil di Indonesia. Kedua partai besar, Nasdem dan Golkar, tampaknya memiliki pandangan yang sejalan mengenai perlunya sinergi untuk mendukung pemimpin negara. Melalui dialog dan kolaborasi, diharapkan langkah ini akan memperkuat fondasi pemerintahan dan mendorong percepatan pembangunan di masa mendatang.