Berita
Penurunan Drastis Saham India Dipicu Tegangnya Hubungan dengan Pakistan
2025-05-11

Pada hari Jumat (9/5/2025), pasar saham India mengalami penurunan signifikan selama dua sesi berturut-turut. Kehilangan nilai pasar mencapai sekitar USD83 miliar atau setara Rp1.353 triliun, akibat ketegangan yang meningkat antara India dan Pakistan. Perang yang berpotensi meluas telah membuat investor khawatir tentang stabilitas ekonomi regional. Dampak dari konflik ini menyebabkan kecemasan di kalangan pelaku pasar, mempengaruhi sentimen investasi secara keseluruhan.

Kronologi Penurunan Pasar Saham India dan Faktor Pemicunya

Pada awal pekan tersebut, konflik militer antara India dan Pakistan menjadi sorotan utama. Insiden serangan terhadap lokasi "infrastruktur teroris" di wilayah Pakistan oleh India sebagai balasan atas serangan Kashmir pada bulan sebelumnya memanas. Respons langsung dari Pakistan menandakan eskalasi pertempuran di perbatasan mereka. Situasi ini tidak hanya membahayakan keamanan regional tetapi juga meresahkan pasar finansial global.

Bursa saham India, khususnya Nifty 50 dan BSE Sensex, turun hampir 1,1% dalam sesi perdagangan akhir pekan. Meskipun demikian, kedua indeks berhasil ditutup di atas level psikologis penting mereka, yakni 24.000 poin untuk Nifty 50 dan di bawah 80.000 untuk BSE Sensex. Pada titik terendahnya, kerugian diperkirakan mencapai USD108 miliar.

Dalam analisis yang dilakukan oleh Avinash Gorakshaka dari Profitmart Securities, ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara bersenjata nuklir itu dapat memperpanjang konflik dan memperbesar risiko geopolitik. Sentimen pasar menjadi sangat dipengaruhi oleh perkembangan terbaru dari situasi tersebut. Indeks volatilitas mencatat peningkatan untuk delapan sesi berturut-turut, mencapai tingkat tertinggi lebih dari satu bulan.

Tidak hanya saham, aset lain seperti mata uang rupee juga mengalami tekanan kuat. Bank sentral India terpaksa melakukan intervensi guna mencegah pelemahan lebih lanjut dari rupee terhadap dolar AS. Di sisi lain, sektor otomotif menjadi satu-satunya ceruk positif, dengan lonjakan saham Tata Motors seiring harapan akan adanya kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Amerika Serikat.

Sementara itu, mayoritas sektor lainnya menunjukkan performa negatif. Sebelas dari tiga belas sektor utama mengalami penurunan minggu ini, dengan saham perusahaan kecil dan menengah turun masing-masing sebesar 1,9% dan 0,8%. Namun, ada harapan bahwa ketahanan ekonomi India serta potensi perjanjian perdagangan dengan AS akan membawa optimisme bagi para trader.

Menurut perspektif para analis, meskipun situasi saat ini cenderung mengkhawatirkan, fundamental ekonomi India tetap solid. Ini bisa menjadi faktor daya tarik bagi investor jangka panjang yang mencari stabilitas pasar.

Pelajaran Penting dari Krisis Geopolitik Terhadap Dunia Investasi

Dari sudut pandang seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya hubungan geopolitik dapat memengaruhi pasar modal secara mendadak. Konflik yang tampaknya terjadi jauh dari pusat ekonomi dunia ternyata memiliki dampak besar pada kepercayaan investor. Hal ini memberikan pelajaran penting bahwa pengambil keputusan di bidang investasi harus selalu mempertimbangkan faktor risiko geopolitik dalam strategi mereka.

Sebagai pembaca, kita juga dapat melihat bahwa kebijakan luar negeri suatu negara bukan hanya soal urusan militer, tetapi juga memiliki efek luas pada stabilitas ekonomi global. Oleh karena itu, dialog damai dan diplomasi menjadi elemen vital dalam menjaga ketertiban dunia.

more stories
See more