Sebuah penemuan luar biasa dilakukan oleh seorang kepala sekolah di Madura, yang awalnya hanya ingin memperbaiki kondisi halaman sekolah. Nuryasin, seorang guru yang juga menjabat sebagai Kepala SDN Pejagan IV, tidak pernah membayangkan bahwa tindakannya akan mengungkap harta bersejarah yang luar biasa. Dengan tekad untuk menjaga kebersihan sekolah, ia memutuskan untuk melakukan penggalian tanah pada area yang becek setelah hujan lebat.

Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan sekolah, proses penggalian ini kemudian membawa Nuryasin kepada sesuatu yang tak terduga. Saat mencoba mengambil tanah kering untuk menutup area-area yang becek, ia secara tak sengaja menemukan potongan gerabah kuno yang ternyata menyimpan koin-koin kuno. Para ahli sejarah kemudian membenarkan bahwa koin-koin tersebut merupakan peninggalan masa VOC dengan nilai historis tinggi. Total temuan ini memiliki berat sekitar 13 kilogram dan dinilai bernilai miliaran rupiah.

Nuryasin menjadi sorotan nasional karena penemuannya ini. Banyak pihak yang mengira bahwa ia akan menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan finansial besar. Namun, dengan sikap mulia, Nuryasin memilih untuk menyerahkan seluruh temuan kepada museum atas dasar anjuran Depdikbud. Keputusan ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan rasa tanggung jawab sosial bagi generasi mendatang. Penemuan ini juga membuka wawasan baru tentang cara masyarakat menggunakan mata uang koin dalam transaksi perdagangan zaman dahulu.

Dalam era modern, kita sering kali melupakan bagaimana sejarah bertransaksi telah berkembang sejak zaman Kerajaan Hindu-Budha hingga periode penjajahan Belanda. Temuan ini memberikan pelajaran berharga bahwa nilai-nilai moral seperti kejujuran dan dedikasi dapat meninggalkan warisan yang lebih besar daripada harta benda material. Nuryasin tidak hanya menjadi tokoh inspiratif tetapi juga membantu mengungkap jejak-jejak sejarah Indonesia yang tersembunyi.