Penyedia layanan keuangan di Indonesia menyoroti pentingnya penggunaan bertanggung jawab terhadap metode pembayaran yang sedang populer. Perkembangan pesat dari layanan beli sekarang bayar nanti (BNPL) telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan finansial masyarakat. Menurut laporan terbaru, pertumbuhan saldo debit mencapai lebih dari dua puluh triliun rupiah, meningkat hampir 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah akun BNPL juga mencatat peningkatan signifikan, mencapai hampir dua puluh empat juta akun pada akhir tahun 2024.
Meningkatnya jumlah keluhan mengenai tagihan yang terlupakan menjadi perhatian khusus bagi regulator. Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa keluhan paling sering berkaitan dengan koleksi utang dan layanan BNPL. Dia menekankan bahwa perilaku konsumen dalam membayar tagihan secara tepat waktu sangat penting karena terhubung dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Ini berarti bahwa ketidakmampuan membayar dapat berdampak pada akses ke layanan keuangan lainnya, seperti pinjaman rumah.
Pendidikan dan kesadaran akan penting bagi generasi muda yang menggunakan layanan ini. Regulator terus berusaha untuk mendidik pengguna agar menjadi konsumen yang bijaksana dan bertanggung jawab. Penggunaan layanan BNPL yang cerdas tidak hanya melindungi individu dari masalah finansial tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Dengan pendekatan edukatif yang kuat, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi keuangan ini dengan cara yang aman dan produktif.