Pada hari Selasa, 25 Februari 2025, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), sebuah perusahaan teknologi yang dikenal sebagai "Bill Gates"-nya Indonesia, mengumumkan rencana untuk melakukan pemecahan saham atau stock split. Langkah ini diambil setelah perusahaan mendapatkan pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kenaikan harga saham yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Sekretaris Perusahaan DCII, Gregorius Nicholas Suharsono, menjelaskan bahwa persiapan pemecahan saham akan berlangsung selama tiga bulan ke depan dan telah meminta persetujuan prinsip dari BEI.

Dalam beberapa waktu terakhir, saham DCII mencatat peningkatan yang luar biasa. Harga saham tersebut melonjak hingga 72,51% dalam satu minggu, mencapai posisi Rp 80.650 per saham pada Jumat, 21 Februari 2025. Kenaikan ini membuat DCII menjadi salah satu saham termahal di BEI. Akibat kenaikan harga yang tidak biasa, DCII masuk dalam daftar pemantauan BEI karena dianggap mengalami Unusual Market Activity (UMA). Sehari sebelumnya, perdagangan saham DCII bahkan menyentuh batas auto rejection atas (ARA).

Pihak manajemen DCII menegaskan bahwa pengendali dan pemegang saham utama tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan pada kepemilikan saham mereka. Hal ini menunjukkan bahwa langkah pemecahan saham lebih merupakan strategi untuk meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas bagi investor. Rencana ini juga bertujuan untuk memastikan transparansi dan stabilitas pasar saham.

Berita tentang pemecahan saham ini dipandang sebagai salah satu faktor pendorong kenaikan harga saham DCII. Meskipun demikian, BEI tetap memantau situasi dengan seksama untuk memastikan tidak ada aktivitas yang mencurigakan. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat membantu memperkuat posisi DCII di pasar modal dan memberikan kepercayaan kepada para pemegang saham serta calon investor.