Suara haru Fatimah Manopo menggugah hati setiap orang yang mendengarnya. Putri kecilnya, Marwa Azzahra, telah melalui perjuangan panjang selama hampir satu tahun terakhir ini. Sang anak harus menjalani serangkaian operasi akibat kondisi usus yang mengkhawatirkan. Hidup Fatimah berubah drastis sejak diagnosis pertama kali diberikan dokter. Dengan penuh keteguhan, ia rela menjual aset keluarga demi membiayai pengobatan sang buah hati. "Semua sudah dilakukan tanpa sisa, hanya agar Putri bisa sembuh," ujarnya dengan nada pasrah.

Kondisi finansial menjadi beban besar bagi keluarga ini. Meskipun BPJS Kesehatan menanggung beberapa biaya medis, tetap saja banyak pengeluaran lain yang harus ditanggung sendiri. Mulai dari susu formula, popok sekali pakai hingga kebutuhan sehari-hari di kota Makassar membuat mereka semakin tertekan. Tak hanya itu, pendidikan kakak Putri pun harus terhenti karena keterbatasan biaya. "Situasi ini benar-benar menguras segala sesuatu yang kami miliki," tutur Fatimah dengan nada berat. Kini, mereka terpaksa menunda rencana operasi terakhir Putri karena tidak mampu membayar biaya tambahan yang dibutuhkan.

Keberanian dan ketabahan Fatimah adalah cerminan cinta sejati seorang ibu. Ia berharap ada jalan keluar yang dapat membantu Putri mendapatkan perawatan lebih baik. Tanpa adanya alat kolostomi yang mahal, saat ini Putri harus menahan rasa sakit dengan menggunakan tisu basah sebagai pengganti. Meski sulit, Fatimah tetap memohon kepada Tuhan agar kesembuhan datang pada anaknya. Kisah ini mengajarkan bahwa dalam situasi yang paling sulit, semangat dan doa bisa menjadi harapan terbesar. Mari kita saling membantu untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan.