Dalam lanskap geopolitik yang penuh ketegangan, Israel berhasil mempertahankan posisinya sebagai negara maju meskipun terus menghadapi tantangan militer dan politik. Baru-baru ini, pasukan Israel meluncurkan operasi besar-besaran di Jalur Gaza pada tanggal 18 Mei 2025. Namun, di balik konflik tersebut, ekonomi Israel tetap tumbuh pesat berkat sektor teknologi yang menjadi andalannya. Data dari Trading Economics menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada tahun 2022, yang setara dengan Rp8.482 triliun. Angka ini mencerminkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian global.
Dalam periode yang dipenuhi oleh ketegangan regional, sebuah peristiwa penting terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025, ketika militer Israel melaksanakan operasi darat besar-besaran di wilayah Gaza yang dikenal sebagai Operasi Kereta Perang Gideon. Meskipun konflik ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, Israel tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang secara ekonomi. Sejak dekade 1970-an, Israel telah membangun fondasi industri manufaktur yang kokoh, mulai dari pupuk hingga logam berat. Kemudian, gelombang migrasi dari Eropa dan bekas Uni Soviet membawa tenaga kerja terampil dalam berbagai bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.
Selain itu, kolaborasi dengan Silicon Valley pada 1980-an memberikan dorongan besar bagi perkembangan teknologi Israel. Perusahaan raksasa seperti Microsoft, IBM, dan Intel mendirikan pusat riset di negara tersebut, yang memperkuat ekosistem inovasi. Pada tahun 2022, sektor teknologi menyumbang 18,1% dari PDB Israel dan 48,3% dari total ekspor nasional. Dukungan finansial dari Amerika Serikat serta negara-negara lain seperti Kanada, Jerman, Italia, Belanda, China, dan India turut mempercepat kemajuan teknologi Israel.
Berkat kebijakan yang mendukung riset dan pengembangan, banyak startup bermunculan, memberikan kontribusi positif kepada pendapatan negara melalui pajak, ekspor, dan royalti dari paten teknologi.
Dengan demikian, meskipun konflik dengan Palestina terus berlanjut, Israel tetap menjaga posisi kuatnya di kancah internasional sebagai pemimpin dalam bidang ekonomi dan teknologi.
Dari perspektif seorang jurnalis atau pembaca, cerita ini menawarkan pelajaran penting tentang ketahanan dan inovasi. Israel menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi sulit, komitmen untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia dan teknologi dapat membuka pintu kesuksesan. Negara-negara lain dapat mengambil inspirasi dari strategi ini untuk membangun masa depan yang lebih cerah, bahkan di tengah tekanan global yang tak terduga.