Pasar
Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Dua Dana Abadi Strategis
2025-02-26

Indonesia melanjutkan upaya penguatan ekonominya dengan kehadiran dua badan pengelola investasi yang berbeda namun saling melengkapi. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa Indonesia Investment Authority (INA) akan tetap beroperasi meskipun telah ada Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara). Kedua lembaga ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi ke Indonesia, namun memiliki skala dan fokus yang berbeda.

Kehadiran Danantara: Langkah Strategis Baru

Dengan dana awal mencapai US$ 20 miliar dan aset yang dikelola hampir mencapai US$ 900 miliar, Danantara hadir sebagai langkah strategis baru dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Lebih besar dari INA, Danantara ditujukan untuk memperluas jangkauan investasi dan meningkatkan daya saing Indonesia di panggung global. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan potensi investasi di sektor-sektor kunci.

Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara) dirancang untuk menjadi instrumen penting dalam menarik investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia. Dengan modal yang jauh lebih besar dibandingkan INA, Danantara memiliki kapabilitas untuk melakukan investasi di proyek-proyek berskala besar dan kompleks. Misalnya, infrastruktur, energi terbarukan, dan industri manufaktur. Selain itu, Danantara juga difokuskan pada peningkatan nilai tambah bagi sektor-sektor strategis, seperti teknologi dan inovasi. Ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk membangun ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Sinergi Antara Danantara dan INA

Meski memiliki perbedaan ukuran, kedua lembaga tersebut bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama yaitu menarik investasi ke Indonesia. Sinergi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari strategi investasi hingga kerja sama lintas sektor. Hal ini memastikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan peluang investasi dengan lebih efektif dan efisien.

Berbeda dengan Danantara yang memiliki modal lebih besar, Indonesia Investment Authority (INA) fokus pada proyek-proyek berskala sedang dan kecil. Meskipun demikian, INA tetap memiliki peran penting dalam mendiversifikasi portofolio investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Sebagai contoh, INA dapat berinvestasi dalam sektor-sektor seperti pertanian, pariwisata, dan UMKM. Sinergi antara kedua lembaga ini tidak hanya membantu dalam mendistribusikan risiko investasi tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik. Ini menunjukkan bahwa pendekatan ganda ini bukanlah hal yang aneh atau tabu, melainkan strategi yang sudah diadopsi oleh negara-negara maju lainnya seperti Tiongkok.

more stories
See more