Berita
Penguatan Fundamental BRI: Strategi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan
2025-05-05
Di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di sektor keuangan nasional. Dengan kepemimpinan baru Direktur Utama Hery Gunardi, BRI meluncurkan strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi bisnisnya secara menyeluruh.

Menggali Potensi: Transformasi Digital dan Penguatan Ekosistem Keuangan

Peningkatan Pendanaan Melalui CASA

Pada intinya, BRI berfokus pada penguatan struktur pendanaannya dengan menargetkan peningkatan kontribusi dari dana murah atau Current Account Saving Account (CASA). Upaya ini dilakukan dengan menjaring segmen konsumer, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga pelaku korporasi besar. Salah satu kunci sukses adalah melalui platform digital BRImo yang telah mencatat lebih dari 40 juta pengguna aktif. Dengan adanya integrasi teknologi yang canggih, BRI mampu meningkatkan efisiensi operasional serta daya tarik produk tabungan dan giro bagi para nasabah. Integrasi digital tidak hanya berhenti pada aplikasi saja, tetapi juga melibatkan infrastruktur lain seperti QRIS dan AgenBRILink. Ini menjadi elemen penting dalam mendukung pertumbuhan transaksi ritel yang pada akhirnya berdampak langsung pada peningkatan perolehan liabilities. Selain itu, sinergi antar-anak perusahaan seperti Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Dengan demikian, BRI tidak hanya fokus pada internal, tetapi juga bekerja sama dengan mitra strategis untuk memaksimalkan potensi pasar.

Inovasi Produk untuk Beragam Segmen

Untuk menjawab kebutuhan berbagai kalangan nasabah, BRI terus melakukan inovasi produk keuangan. Salah satu contohnya adalah platform Qlola yang dirancang khusus untuk mendukung aktivitas transaksi korporasi secara terintegrasi. Platform ini membantu nasabah korporasi mengelola keuangan mereka dengan lebih mudah dan efisien. Di sisi lain, BRI juga mengembangkan produk seperti KPR dan BRIguna yang berbasis payroll loan. Hal ini bertujuan untuk mendiversifikasi portofolio kredit sehingga tidak hanya bergantung pada segmen UMKM saja. Inovasi produk ini didukung oleh pemahaman mendalam tentang karakteristik setiap segmen pasar. Misalnya, untuk kalangan konsumer, BRI menawarkan solusi yang lebih personal melalui fitur-fitur aplikasi BRImo yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Sementara itu, untuk segmen korporasi, layanan terintegrasi seperti Qlola memberikan nilai tambah dalam bentuk kemudahan akses dan transparansi informasi. Dengan demikian, BRI berhasil menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik di semua lini bisnisnya.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menghadapi tantangan masa depan, pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas utama BRI. Manajemen baru dipimpin oleh Hery Gunardi menekankan pentingnya menempatkan individu-individu terbaik pada posisi yang tepat. Program pelatihan internal maupun eksternal menjadi bagian integral dari strategi ini. Bahkan, BRI tidak ragu untuk mengirimkan karyawannya ke sekolah bisnis ternama di luar negeri guna meningkatkan kompetensi dan wawasan global. Pengembangan SDM bukan hanya soal pelatihan teknis, tetapi juga mencakup aspek soft skills seperti leadership dan kolaborasi tim. Dengan cara ini, BRI berharap dapat menciptakan budaya organisasi yang adaptif dan berdaya saing tinggi. Selain itu, manajemen juga menekankan pentingnya transformasi mental agar seluruh staf siap menghadapi perubahan cepat di era digital. Hasilnya, BRI mampu membangun tim yang solid dan mampu menjawab tantangan di berbagai kondisi pasar.

Pengelolaan Risiko yang Prudent

Dalam setiap langkah pertumbuhan, pengelolaan risiko menjadi elemen yang tidak terpisahkan. BRI menerapkan pendekatan prudent dalam mengelola risiko agar tetap dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Konsep ini tidak hanya berfokus pada kontrol risiko saja, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam tentang jenis-jenis risiko yang dihadapi. Dengan demikian, BRI dapat membuat keputusan yang lebih bijak tanpa harus mengorbankan peluang pertumbuhan. Implementasi sistem pengelolaan risiko ini melibatkan berbagai lapisan organisasi mulai dari tingkat operasional hingga strategis. Setiap unit kerja memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko sesuai dengan konteksnya. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terpercaya bagi semua pihak terkait. Sebagai hasilnya, BRI mampu menjaga stabilitas finansial meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global.
more stories
See more