Pasar
Penguatan IHSG dan Rupiah: Dampak Kebijakan Amerika Serikat
2025-04-10

Pada hari Kamis (10/04), pasar modal Indonesia menyaksikan penguatan signifikan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 4,79%, menetap di level 6.254,04. Selain itu, mata uang rupiah juga mengalami kenaikan tipis terhadap dolar AS, dengan nilai tukar berada di posisi 16.795. Para analis mengaitkan pergerakan positif ini dengan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menunda pelaksanaan tarif impor resiprokal selama 90 hari.

Perkembangan Pasar Modal dalam Perspektif Global

Pada akhir perdagangan di hari yang cerah tersebut, investor domestik dan internasional memperhatikan langkah-langkah penting yang diambil oleh pemimpin global. Di Jakarta, para pelaku pasar menyambut baik kebijakan dari Washington yang memberikan ruang bernapas bagi ekonomi dunia. Susi Setiawati, seorang analis senior dari CNBC Indonesia Research, menjelaskan bahwa penundaan ini membawa angin segar bagi pasar saham Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Shafinaz Nachiar, bersama Susi Setiawati, mendiskusikan dampak kebijakan AS lebih lanjut dalam program televisi Closing Bell CNBC Indonesia.

Dengan adanya penundaan ini, investor mulai merasa optimistis akan stabilitas ekonomi global, yang tercermin dari performa positif IHSG dan penguatan rupiah.

Dari perspektif seorang jurnalis, langkah Presiden Trump ini mengingatkan kita tentang pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan ekonomi. Penundaan kebijakan proteksionis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan hubungan dagang antarnegara. Bagi pembaca, informasi ini menjadi pengingat bahwa setiap kebijakan ekonomi memiliki dampak luas yang perlu dipertimbangkan secara matang.

more stories
See more