Pasar
Penguatan IHSG Ditengah Tegang Perang Dagang AS-China
2025-04-17

Pada perdagangan saham hari Kamis (17/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup di zona positif setelah mengalami fluktuasi sepanjang pagi. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan signifikan pada sektor bahan baku serta aksi beli investor terhadap beberapa saham unggulan seperti AMMN dan TLKM. Meskipun demikian, nilai transaksi masih cenderung sepi dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kenaikan IHSG ini juga berlangsung tengah situasi ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas dengan ancaman pemberlakuan tarif hingga 245% dari Washington.

Kenaikan IHSG Diimbangi Ketidakpastian Pasar Global

Di tengah suasana pasar yang tidak menentu menjelang libur panjang Jumat Agung, IHSG berhasil mencatat peningkatan signifikan pada perdagangan siang hari di Jakarta. Sesi pertama ditutup dengan kenaikan 38,21 poin atau 0,60%, membawa indeks naik ke level 6.438,27. Sektor bahan baku menjadi penyumbang utama kenaikan tersebut dengan penguatan sebesar 2,40%. Dalam sesi ini, saham-saham besar seperti AMMN dan TLKM menjadi penggerak utama, masing-masing memberikan kontribusi 11,07 dan 8 poin terhadap penguatan indeks. Selain itu, saham lain seperti MDKA, DSSA, dan BRPT juga turut mendukung performa IHSG di zona hijau.

Nilai transaksi selama perdagangan pagi relatif sepi, mencapai Rp 9,75 triliun melibatkan lebih dari 15 miliar lembar saham dalam sekitar 1,15 juta kali transaksi. Hal ini mencerminkan sikap hati-hati para pelaku pasar menjelang momen liburan penting serta ketidakpastian global akibat eskalasi perang dagang antara AS dan China.

Tegangan meningkat setelah Gedung Putih mengumumkan rencana untuk menaikkan tarif impor produk China hingga 245%. Langkah ini sebagai balasan atas kebijakan Beijing yang telah menaikkan tarif produk-produk AS. Meski begitu, China tetap bersikeras tidak akan gentar menghadapi langkah-langkah protektif AS. Menteri Luar Negeri China Lin Jian menyatakan bahwa meskipun negosiasi tetap menjadi prioritas, China tidak takut menghadapi tantangan.

Perang dagang yang dimulai sejak bulan Maret telah membuat Bank Sentral AS (The Fed) merasa dilematis dalam menetapkan kebijakan ekonomi ke depan. Chairman The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa dampak perang dagang dapat mempengaruhi laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara global.

Dengan kondisi ini, investor di Indonesia tampaknya masih optimistis dengan potensi pasar domestik meskipun harus waspada terhadap volatilitas global.

Meskipun pasar dunia dipenuhi ketidakpastian, penguatan IHSG hari ini menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia di tengah tekanan eksternal. Ini menjadi sinyal positif bagi investor lokal untuk terus mempertimbangkan strategi investasi jangka panjang.

Bagi para pelaku pasar, situasi saat ini menawarkan kesempatan untuk mengevaluasi ulang portofolio mereka dan memanfaatkan momentum volatilitas pasar. Dalam konteks geopolitik yang dinamis, stabilitas pasar lokal seperti yang tercermin dalam kinerja IHSG hari ini adalah indikator penting kekuatan ekonomi nasional.

more stories
See more