PT Petrosea Tbk, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, EPC serta layanan minyak dan gas bumi, telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham. Besarannya mencapai US$ 10 juta atau sekitar US$ 0,00099147 untuk setiap saham. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 21 April 2025. Selain itu, rapat juga menyetujui susunan ulang Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan dengan masa jabatan baru.
Pembagian dividen tunai akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Periode perdagangan saham dengan hak dividen akan berakhir pada 29 April 2025 untuk pasar reguler dan negosiasi, serta pada 2 Mei 2025 untuk pasar tunai. Setelah itu, mulai dari 30 April 2025, saham akan diperdagangkan tanpa hak dividen. Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen akan ditentukan pada 2 Mei 2025, dan pembayaran dividen sendiri akan dilakukan pada 22 Mei 2025.
RUPS Tahunan tidak hanya membahas soal dividen tetapi juga struktur kepemimpinan perusahaan. Dalam kesempatan tersebut, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sebelumnya memegang posisi diputuskan untuk dilanjutkan dengan tugas yang sama. Osman Sitorus kembali menduduki kursi sebagai Presiden Komisaris sekaligus Komisaris Independen. Ia didampingi oleh Prof. Ginandjar Kartasasmita, Djauhar Maulidi, Erwin Ciputra, Jenderal Pol (Purn.) Drs. Sutanto, serta Dr. Setia Untung Arimuladi sebagai komisaris lainnya.
Dari sisi eksekutif, Michael tetap menjadi Presiden Direktur, bersama-sama dengan empat direktur lainnya yaitu Kartika Hendrawan, Ruddy Santoso, Meinar Kusumastuti, dan Iman Darus Hikhman. Struktur ini bertujuan untuk melanjutkan visi dan misi perusahaan menuju masa depan yang lebih baik.
Keputusan ini menunjukkan komitmen PT Petrosea Tbk terhadap para pemegang saham dengan memberikan pengembalian investasi secara langsung melalui dividen tunai. Di sisi lain, kelanjutan kepemimpinan manajemen juga diharapkan dapat menjaga stabilitas dan meningkatkan performa perusahaan ke depannya.