PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA) telah menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2024 sebesar Rp10 per saham, dengan total nilai mencapai Rp172,26 miliar. Angka ini dua kali lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, didukung oleh usaha deleveraging yang signifikan serta posisi kas perusahaan sebesar US$63 juta setelah melunasi seluruh kewajiban utang. Ini merupakan pembagian dividen keempat secara berturut-turut bagi perusahaan minyak dan gas ini. Selain itu, ESSA juga mengumumkan proyek baru terkait Sustainable Aviation Fuel (SAF), melalui anak perusahaan PT ESSA SAF Makmur (ESM). Fasilitas manufaktur tinggi di Jawa Tengah ini akan memproduksi hingga ±200.000 metrik ton SAF per tahun, dengan target operasi komersial pada kuartal pertama tahun 2028.

Kanishk Laroya, Presiden Direktur & CEO ESSA, menyatakan bahwa pembagian dividen ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai jangka panjang kepada para pemegang saham. Dengan kombinasi antara peningkatan margin dan langkah deleveraging yang efektif, perusahaan berhasil meningkatkan imbal hasil dalam bentuk dividen yang lebih besar. Pada tahun 2024, ESSA mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$45,18 juta, meningkat 30,54% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pendapatan perusahaan turun 12,62% menjadi US$301,4 juta.

Bergerak maju, ESSA tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis inti tetapi juga berinvestasi dalam inisiatif hijau melalui proyek SAF. Anak perusahaan ESM akan membangun fasilitas greenfield di Jawa Tengah menggunakan teknologi canggih. Proyek ini ditargetkan untuk mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 2028, dengan kapasitas produksi SAF sekitar 200.000 metrik ton per tahun. Langkah ini menunjukkan upaya ESSA dalam mendiversifikasi portofolio bisnisnya sambil menjaga komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Dengan pencapaian positif dalam kinerja keuangan dan rencana strategis untuk masa depan, ESSA terus menunjukkan dedikasinya terhadap para pemangku kepentingan. Pembagian dividen yang lebih besar dan peluncuran proyek SAF mencerminkan visi perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan. Meskipun pendapatan mengalami penurunan, kenaikan laba bersih menunjukkan efisiensi operasional yang kuat, yang mendukung kebijakan distribusi nilai kepada pemegang saham dan pengembangan proyek-proyek inovatif di masa mendatang.