Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan pada pemahaman masyarakat tentang produk asuransi. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan platform belanja online telah menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan kesadaran keuangan di kalangan konsumen Indonesia. Fitur tambahan yang disediakan oleh marketplace, seperti penawaran proteksi asuransi untuk pembelian, memberikan edukasi secara langsung kepada para pelanggan mengenai pentingnya perlindungan finansial. Hal ini sejalan dengan data survei yang menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan perasuransian naik dari 36,90% pada periode sebelumnya menjadi 45,45% pada tahun 2025.

Kemajuan inklusi keuangan juga mencatat perkembangan pesat. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, tingkat inklusi keuangan melonjak hingga 28,50%, meningkat dari angka 12,21% pada tahun sebelumnya. Faktor penyebab pertumbuhan ini antara lain adalah adanya integrasi layanan keuangan modern dalam berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk transaksi elektronik dan layanan fintech. Selain itu, metode perhitungan yang lebih komprehensif, mencakup sembilan sektor keuangan, turut mendukung akurasi data dan memberikan gambaran lebih luas mengenai kemajuan inklusi finansial di Tanah Air.

Adopsi teknologi digital dalam sistem keuangan membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk memahami dan menggunakan produk jasa keuangan. Fenomena ini menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya mempermudah transaksi tetapi juga memberdayakan individu dengan pengetahuan yang lebih baik mengenai perlindungan finansial. Melalui pemanfaatan teknologi secara bijaksana, harapannya masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal pengelolaan keuangan, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.