Perusahaan distribusi farmasi Indonesia, PT Medela Potentia Tbk (MDLA), telah melangkah besar dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan April lalu. Dengan harga akhir Rp188 per saham, langkah ini berhasil mengumpulkan dana tambahan sebesar Rp658 miliar. Salah satu strategi utama perusahaan pasca IPO adalah memperkuat jaringan distribusi melalui pembangunan gudang-gudang baru di berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam perkembangan terbarunya, pimpinan MDLA, Krestijanto Pandji, menegaskan pentingnya pengelolaan distribusi secara efisien setelah pencatatan perdana tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan berencana untuk menambah infrastruktur logistik di daerah-daerah yang lebih terpencil di seluruh Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk-produk farmasi dapat tersedia secara merata di semua wilayah.

Tak hanya fokus pada ekspansi fisik, manajemen juga berupaya meningkatkan kapasitas operasional agar distribusi dapat berjalan lebih cepat dan andal. Dengan demikian, pelanggan di pelosok negeri dapat mendapatkan akses ke obat-obatan dan produk kesehatan lainnya tanpa kendala signifikan.

Krestijanto menyampaikan keyakinannya bahwa investasi dalam infrastruktur logistik akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perusahaan. Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung sistem kesehatan nasional dengan memastikan bahwa layanan medis tetap terjangkau bagi semua kalangan.

Setelah sukses melakukan IPO, PT Medela Potentia Tbk semakin yakin bahwa strategi mereka akan membawa perubahan signifikan dalam industri distribusi farmasi Tanah Air. Pembangunan gudang di berbagai lokasi strategis diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis perusahaan sambil menjaga standar layanan yang tinggi. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi masa depan perusahaan serta kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat luas.