Pasar
Peningkatan Saham Bumi Resources Ditengah Fluktuasi Industri Batubara
2025-05-02

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kenaikan signifikan pada harga sahamnya, bergerak di level Rp 112 per saham pada akhir perdagangan. Kenaikan ini terjadi di tengah perubahan tarif royalti untuk pemegang Izin Usaha Penambangan Khusus (IUPK) dan volatilitas harga batubara global. Selama kuartal pertama tahun 2025, perusahaan mengalami penurunan pendapatan bruto sebesar 18,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Meskipun demikian, BUMI berhasil mencatat laba usaha sebesar US$ 52,4 juta dengan margin laba 4,5%. Volume produksi dan penjualan batu bara juga tetap stabil.

Tren Positif Saham BUMI di Pasar Modal

Harga saham BUMI menunjukkan performa positif selama beberapa hari terakhir. Dengan kenaikan hampir 5%, saham ini menjadi sorotan investor di pasar modal Indonesia. Aktivitas transaksi mencapai volume tinggi, mencerminkan minat besar terhadap potensi investasi di sektor pertambangan batubara. Faktor-faktor seperti regulasi baru terkait royalti dan dinamika harga komoditas global turut memengaruhi sentimen pasar.

Perdagangan saham BUMI membuka harapan baru bagi para pelaku pasar. Pada awal sesi, harga dibuka di level Rp 107 per saham namun mampu naik ke angka Rp 112 per saham saat penutupan. Ini merupakan pencapaian signifikan karena sebelumnya sempat menyentuh titik terendah Rp 106 per saham. Investor tampak optimistis meskipun ada tantangan dari sisi operasional dan eksternal. Frekuensi transaksi yang mencapai lebih dari 11 ribu kali menunjukkan bahwa minat terhadap saham ini sangat tinggi. Hal ini didorong oleh ekspektasi peningkatan kinerja perusahaan di masa mendatang.

Kinerja Operasional dan Keuangan BUMI di Awal Tahun 2025

Berita positif dari kinerja saham BUMI dilanjutkan dengan hasil operasional kuat pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan mencatat volume penjualan dan produksi batubara yang cukup stabil meskipun menghadapi tekanan harga global. Pendapatan bruto turun karena faktor eksternal seperti rendahnya harga batubara serta stripping ratio yang kurang optimal. Namun, margin laba tetap dipertahankan di atas 4%, memberikan indikasi kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya secara efisien.

Secara rinci, BUMI berhasil menjual sekitar 16,7 juta metrik ton batubara selama tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini sejalan dengan target produksi perusahaan yang mencapai 17,2 juta metrik ton. Realisasi overburden removed mencapai 143,4 mbcm, menunjukkan upaya serius dalam menjaga produktivitas tambang. Sementara itu, closing inventory sebesar 2,4 juta metrik ton menandakan cadangan yang tersedia untuk memenuhi permintaan pasar di masa depan. Dalam laporan manajemen, disebutkan bahwa strategi penghematan biaya telah membantu perusahaan mencatat laba usaha sebesar US$ 52,4 juta, sebuah angka yang cukup mengesankan di tengah kondisi industri yang menantang.

more stories
See more