Berita
Pentingnya Pengendalian Sosial dalam Membentuk Generasi Berintegritas
2025-03-27

Ketidaksesuaian perilaku anak di berbagai lingkungan sosial menjadi fenomena yang sering terlihat oleh masyarakat. Di satu sisi, mereka tampak taat dan sopan ketika berada di bawah pengawasan sekolah dan keluarga. Namun, begitu mereka memasuki dunia luar, termasuk interaksi melalui media sosial, tingkah laku mereka kerap kali cenderung liar dan tidak sesuai norma. Dalam konteks ini, anak-anak lebih mudah menunjukkan sikap agresif, menggunakan kata-kata kasar, atau bahkan bersikap acuh tak acuh kepada orang lain. Fenomena ini mencerminkan adanya perbedaan kontrol sosial antara lingkungan pendidikan formal dengan lingkungan sosial secara umum.

Masyarakat modern tampaknya menghadapi tantangan besar dalam menjaga tatanan norma kesopanan di kalangan anak-anak dan remaja. Kurangnya pengawasan serta lemahnya penerapan nilai-nilai moral di tengah masyarakat membuat anak-anak merasa bebas untuk bertindak tanpa batas. Teori pengendalian sosial dari Soerjono Soekanto menekankan pentingnya pembinaan agar warga masyarakat mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan. Sayangnya, saat ini, banyak anak yang tidak lagi merasakan tekanan sosial yang efektif sehingga mereka lebih leluasa melakukan pelanggaran norma, baik itu secara langsung maupun di dunia maya seperti dalam komunikasi game online atau percakapan di platform digital.

Untuk mengatasi tantangan ini, langkah strategis diperlukan melalui sinergi antara empat elemen utama dalam sistem pendidikan nasional. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengusulkan konsep Catur Pusat Pendidikan sebagai solusi holistik. Konsep ini menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi sekolah, keluarga, masyarakat, serta media massa dalam membentuk karakter bangsa. Dengan integrasi keempat unsur ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang memiliki integritas dan tanggung jawab sosial. Melalui pendekatan ini, cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 dapat terwujud dengan generasi muda yang solid dan berperilaku positif.

Sinergi antara semua pihak sangatlah penting dalam menciptakan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter kuat. Dengan memberikan pendampingan dan pembinaan yang tepat, setiap anak akan belajar untuk mematuhi norma-norma sosial bukan karena rasa takut, tetapi karena pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kebaikan. Hal ini akan membantu menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera di masa depan.

more stories
See more