Pengukuhan pengurus Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) periode 2025-2030 telah resmi dilakukan melalui rapat formatur pasca-Munas VII. Organisasi ini menegaskan fokusnya pada isu-isu kebangsaan sebagai agenda utama dalam menghadapi tantangan nasional. Rapat yang dihadiri oleh perwakilan lintas wilayah di Tanah Air menghasilkan susunan kepengurusan baru yang dirancang untuk memperkuat solidaritas antarwilayah serta meningkatkan kontribusi nyata kepada masyarakat luas. Ketua Umum terpilih, Fathan Subchi, menyampaikan visi organisasi untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencari solusi atas berbagai masalah bangsa.
Dalam penyusunan struktur pengurus, keseimbangan antara senioritas, kapasitas akademik, dan representasi kewilayahan menjadi prioritas utama. Salah satu contohnya adalah penugasan Mulyadi Prayitno dari wilayah Sulawesi dengan latar belakang pengalaman dalam penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sementara itu, Mumin Refra dari Indonesia Timur membawa perspektif pembangunan daerah tertinggal. Proses ini tidak lepas dari tantangan dalam menyatukan visi dari berbagai latar belakang, namun semangat kebersamaan berhasil menekan ego sektoral. Dengan komposisi pimpinan harian yang kuat, termasuk Nusron Wahid dan Asrorun Ni'am Sholeh sebagai Wakil Ketua Umum, organisasi ini siap melangkah menuju visi besar.
Susunan kepengurusan baru mencakup pimpinan harian, 13 departemen, dan enam lembaga strategis seperti Lembaga Kajian Strategis, Lembaga Bantuan Hukum, serta Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) dan Dewan Pakar diperkuat oleh tokoh ternama seperti Said Aqil Siradj dan Andi Jamaro Dulung. Program prioritas IKA PMII mencakup advokasi perlindungan pekerja migran, penguatan ketahanan pangan, serta pemberdayaan pendidikan di daerah terpencil. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi ini berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Menurut Fathan Subchi, energi organisasi harus difokuskan pada pencapaian tujuan bersama daripada terjebak dalam isu internal. Melalui kolaborasi dengan berbagai institusi, IKA PMII bertekad menjadi problem solver bagi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa. Harapan besar juga disampaikan agar kepengurusan baru dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan negara.
Kepengurusan IKA PMII periode 2025-2030 secara resmi menandai langkah baru organisasi dalam memperkuat sinergi nasional. Dengan dukungan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, organisasi ini optimistis dapat berkontribusi signifikan bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Visi besar untuk Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan bermartabat menjadi motivasi utama dalam setiap langkah yang diambil oleh pengurus baru.