Sebagai salah satu simbol keagamaan yang vital, sebuah masjid di wilayah strategis PIK 2 telah berhasil memperkuat nilai-nilai sosial masyarakat sekitarnya. Masjid Al-Khairiyah, dengan kapasitas ribuan jemaah, menjadi magnet bagi banyak orang dari berbagai penjuru selama bulan Ramadan. Tak hanya sebagai tempat melaksanakan shalat Jumat, masjid ini juga menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung ibadah Ramadan.
Berbagai program telah dicanangkan oleh pengurus masjid guna memudahkan umat dalam menjalankan kewajibannya. Salah satu contohnya adalah penyediaan santapan buka puasa gratis kepada para jamaah yang datang. Hal ini memberikan kemudahan bagi pekerja maupun masyarakat lokal yang ingin berbuka puasa bersama sebelum melanjutkan shalat Tarawih. Selain itu, pembagian sajadah setelah Tarawih menjadi bentuk apresiasi bagi mereka yang hadir. Ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Khairiyah tidak hanya peduli pada aspek spiritual, tetapi juga pada kenyamanan jamaahnya.
Program edukasi agama juga menjadi bagian penting dari agenda Masjid Al-Khairiyah. Kegiatan tausiah dan kajian rutin diselenggarakan oleh tokoh-tokoh agama ternama, termasuk Menteri Agama Nasaruddin Umar. Acara-acara semacam Penyejuk Qalbu dan Khazanah Islam membantu meningkatkan pemahaman spiritual masyarakat. Di samping itu, masjid ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan dakwah, sehingga menciptakan lingkungan yang saling menghargai serta membagi kasih sayang.
Pada dasarnya, Masjid Al-Khairiyah tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi ruang sosial yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat. Melalui inisiatif seperti buka puasa bersama, pembagian sajadah, hingga penyampaian kajian agama, masjid ini memperlihatkan betapa pentingnya peran lembaga keagamaan dalam membangun harmoni sosial dan ketakwaan individu. Dengan demikian, Masjid Al-Khairiyah menginspirasi semua pihak untuk lebih terlibat dalam kebaikan kolektif dan menjaga hubungan baik antarmanusia.