Pemudik yang melintas di wilayah Kabupaten Malang perlu waspada terhadap beberapa titik rawan kecelakaan, baik di jalan tol maupun arteri. Ruas Tol Pandaan-Malang menjadi salah satu area yang sering mengalami insiden, khususnya pada kilometer tertentu seperti KM 76 dan KM 77. Selain itu, fenomena aquaplanning saat hujan juga menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Di sisi lain, jalan arteri non-tol seperti wilayah Bululawang, Slorok, dan Pakis juga memiliki potensi tinggi akan kecelakaan karena kontur jalanan yang cenderung lurus namun sering dilalui dengan kecepatan tinggi.
Pihak berwenang telah menyoroti beberapa lokasi penting di ruas Tol Pandaan-Malang yang harus diperhatikan oleh pemudik. Terutama pada KM 76 dan KM 77, dimana kecelakaan kerap terjadi, terutama saat kondisi cuaca buruk.
Kontur jalan yang turun dan menanjak serta risiko aquaplanning semakin meningkatkan peluang terjadinya insiden lalu lintas. Menurut Ipda Samsul Khoiruddin dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, kecelakaan pada ruas tersebut umumnya terjadi akibat kelalaian pengemudi, seperti berkendara dalam kecepatan tinggi saat hujan deras. Meskipun belum ada korban jiwa dalam dua bulan terakhir, tetap saja situasi ini memerlukan perhatian serius. Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya aquaplanning, para pemudik dapat lebih berhati-hati ketika melewati ruas jalan tersebut.
Di luar jalan tol, sejumlah titik di jalan arteri juga memiliki rekam jejak buruk terkait kecelakaan lalu lintas. Beberapa wilayah yang sering dilaporkan sebagai black spot adalah Bululawang, Slorok, dan Pakis.
Jalanan yang relatif lurus dan mulus justru menjadi pemicu perilaku ceroboh pengemudi. Mereka cenderung mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memperhitungkan potensi bahaya. Selain itu, faktor usia juga berperan penting. Banyaknya kecelakaan yang melibatkan pengendara muda berusia 16-18 tahun disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai aturan lalu lintas dan minimnya penggunaan perlengkapan keselamatan seperti helm. Pihak kepolisian berharap bahwa dengan peningkatan kesadaran dan pengawasan yang lebih ketat, angka kecelakaan bisa ditekan selama masa mudik Lebaran. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat menciptakan suasana perjalanan yang lebih aman bagi semua pengguna jalan.