Dalam masyarakat modern, demensia menjadi salah satu kondisi yang semakin sering ditemui di kalangan lansia. Penyakit ini tidak hanya memengaruhi kemampuan berpikir dan mengingat, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada aspek keuangan seseorang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa individu dengan demensia sering mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan finansial bahkan sebelum diagnosis resmi dilakukan. Studi dari Federal Reserve New York menemukan adanya hubungan antara penurunan skor kredit dan peningkatan tunggakan pembayaran dengan perkembangan penyakit ini. Artikel ini membahas pentingnya perencanaan awal untuk mengatasi tantangan keuangan yang muncul akibat demensia.
Di tengah musim gugur kehidupan, banyak orang tua yang mulai menunjukkan tanda-tanda awal demensia melalui pola perilaku finansial mereka. Di Amerika Serikat, para peneliti dari Federal Reserve New York menemukan bahwa lima tahun sebelum diagnosis demensia, rata-rata skor kredit penderita cenderung melemah. Selain itu, terdapat peningkatan jumlah tunggakan pembayaran, serta munculnya pola-pola aneh seperti pengambilan tabungan secara berlebihan tanpa alasan jelas.
Marcey Tidwell, seorang warga Bloomington, Indiana, berbagi pengalaman pribadinya tentang ibunya yang didiagnosis demensia pada tahun 2020. Ia menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, ibunya adalah sosok yang sangat disiplin dalam hal keuangan, termasuk pembayaran tagihan tepat waktu dan pencatatan arsip keluarga dengan rapi. Namun, sejak tahun 2015, Tidwell menyadari bahwa catatan-catatan ibunya mulai kurang sempurna, ditandai dengan coretan-coretan dan tambahan informasi yang berulang.
Kondisi ini menunjukkan bahwa ingatan ibunya telah mulai menurun. Bahkan, Tidwell mencatat bahwa ibunya mengambil sejumlah besar uang dari tabungannya, lebih dari yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Temuan ini memberikan gambaran bagaimana demensia dapat memengaruhi pengelolaan keuangan seseorang bahkan sebelum diagnosis resmi.
Dalam situasi seperti ini, perencanaan awal menjadi kunci untuk mengurangi stres bagi keluarga penderita. Marcey Tidwell menekankan pentingnya mencari bantuan hukum untuk mengelola aset orang tua sejak dini. Pengacara berpengalaman dalam masalah demensia dapat membantu membuat dokumen-dokumen yang diperlukan agar transisi pengelolaan keuangan berjalan lancar. Selain itu, langkah-langkah seperti pembayaran otomatis tagihan juga direkomendasikan oleh Institut Nasional AS untuk Penuaan guna meredakan beban keluarga.
Dengan komunikasi yang baik antara keluarga, bank, dan lembaga keuangan, solusi dapat ditemukan untuk mengatasi tantangan finansial yang dihadapi penderita demensia. Meskipun proses ini tetap sulit, persiapan yang matang akan memudahkan perjalanan tersebut.
Sebagai seorang pembaca atau jurnalis, artikel ini mengajarkan kita betapa kompleksnya dampak demensia terhadap segala aspek kehidupan seseorang, termasuk keuangan. Kita sering kali hanya memfokuskan perhatian pada gejala fisik atau mental dari penyakit ini, namun melupakan konsekuensi finansial yang bisa sangat merugikan jika tidak dikelola dengan baik. Cerita Marcey Tidwell mengingatkan kita bahwa persiapan awal sangatlah penting. Dengan mempersiapkan segala sesuatunya sedini mungkin, kita tidak hanya melindungi aset keuangan penderita, tetapi juga membantu keluarga mereka menghadapi masa-masa sulit dengan lebih tenang.