Dalam laporan terbarunya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat penurunan laba bersih sebesar 13,63% secara tahunan hingga akhir Maret 2025. Meskipun demikian, bank pelat merah ini tetap menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kinerja intermediasi dan pengelolaan asetnya. Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus utama BRI, dengan total pinjaman yang mencapai Rp1.126,02 triliun atau lebih dari 80% dari total portofolio kredit.

Bank Rakyat Indonesia melaporkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp49,83 triliun, turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan strategi yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit keseluruhan menjadi Rp1.373,66 triliun, naik 9,33% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau NPL gross tetap terjaga di angka 3,14%, sementara NPL net hanya sebesar 0,89%. Hal ini menunjukkan kualitas kredit yang baik meski kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian.

Pada sisi penghimpunan dana, BRI berhasil mempertahankan posisi kuat dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,60 triliun. Komposisi dana murah seperti Current Account Saving Account (CASA) mencapai 65,77%, memberikan keuntungan bagi bank dalam hal biaya pendanaan. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan mencapai 86,58%, menunjukkan bahwa BRI masih memiliki ruang untuk melakukan ekspansi kredit tanpa mengorbankan likuiditas.

Aset BRI sendiri tumbuh menjadi Rp2.098,23 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Prestasi ini mencerminkan kemampuan bank dalam menjaga stabilitas keuangan meskipun menghadapi tantangan penurunan laba bersih. Fokus pada peningkatan layanan serta dukungan kepada sektor UMKM tampaknya menjadi strategi jitu untuk menjaga loyalitas nasabah.

Meskipun laba bersih mengalami penurunan, kinerja BRI tetap solid dengan peningkatan signifikan pada sejumlah indikator penting. Keberhasilan dalam mendukung UMKM serta menjaga kualitas kredit menjadi bukti komitmen BRI terhadap perkembangan ekonomi nasional. Dengan strategi yang tepat, bank ini diyakini mampu memperbaiki performanya di masa mendatang.