Pasar
Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Dorong Ekonomi Nasional
2025-04-29

Bank Mandiri mencatatkan lonjakan signifikan dalam kredit konsolidasi, tumbuh hingga 16,5% secara year-on-year (YoY) di awal tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor wholesale dan retail yang menunjukkan performa positif serta distribusi geografis yang merata di seluruh Indonesia. Dengan fokus pada sektor-sektor prospektif seperti konstruksi, energi, makanan dan minuman, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), bank ini berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah (NPL) rendah yaitu 1,01%. Selain itu, manajemen risiko yang kuat dengan NPL coverage ratio 299% menunjukkan ketahanan finansial yang solid.

Penguatan Sistem Kredit Melalui Strategi Inklusif

Strategi ekspansi inklusif Bank Mandiri terbukti efektif dalam mendistribusikan pertumbuhan kredit secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Sektor wholesale menjadi pendorong utama dengan peningkatan sebesar 20% YoY, sementara segmen retail juga menunjukkan perkembangan pesat melalui kolaborasi ekosistemnya. Komitmen untuk mendukung ekonomi berbasis kerakyatan tercermin dari peningkatan kredit UMKM sebesar Rp11 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2025.

Dalam upaya memperluas jangkauan kredit, Bank Mandiri mengadopsi pendekatan inklusif yang memastikan semua wilayah Tanah Air dapat merasakan manfaatnya. Segmen wholesale tidak hanya menjadi motor penggerak tetapi juga berfungsi sebagai landasan bagi pertumbuhan segmen retail melalui sinergi ekosistem bisnis. Fokus pada sektor-sektor prospektif seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, serta makanan dan minuman memastikan bahwa pembiayaan disalurkan kepada industri yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang. Peningkatan kredit UMKM menjadi Rp136 triliun pada Maret 2025 menunjukkan komitmen kuat Bank Mandiri dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Kelola Risiko untuk Jaminan Ketahanan Finansial

Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit menjadi prioritas utama Bank Mandiri guna menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. Rendahnya rasio NPL hingga 1,01% serta perbaikan biaya kredit (CoC) ke level 0,71% menunjukkan efektivitas strategi manajemen risiko yang diterapkan. Hal ini memungkinkan bank untuk memperkuat posisi finansialnya dalam menghadapi dinamika pasar.

Penguatan manajemen risiko merupakan elemen penting dalam strategi ekspansi Bank Mandiri. Dengan menjaga NPL coverage ratio di level 299%, bank menunjukkan ketahanan yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa fondasi manajemen risiko ini menjadi dasar bagi pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang. Optimisme tersebut dibangun atas keyakinan bahwa dengan manajemen risiko yang kokoh, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga stabilitas bisnis tetapi juga membuka banyak peluang untuk berkembang lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia di masa depan.

more stories
See more