PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), sebuah perusahaan energi yang berfokus pada batu bara dan energi terbarukan, melaporkan penurunan laba dan pendapatan di akhir tahun 2024. Meskipun ada kenaikan dalam volume produksi dan penjualan batu bara metalurgi, kondisi pasar global telah mempengaruhi hasil keuangan perusahaan. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya sektor properti dan infrastruktur di China, yang berdampak pada permintaan baja dan batu bara metalurgi.
Kondisi ekonomi global yang tidak stabil telah memberikan tekanan signifikan terhadap kinerja finansial ADRO. Perusahaan mencatat laba bersih sebesar US$1,38 miliar pada Desember 2024, turun 15,9% dari tahun sebelumnya. Pendapatan operasional juga mengalami penurunan sebesar 2,66%, mencapai US$2,08 miliar. Meski demikian, peningkatan volume produksi dan penjualan batu bara metalurgi menunjukkan bahwa perusahaan masih dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 16% menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja keuangan ADRO. Hal ini disebabkan oleh melemahnya permintaan baja dan batu bara metalurgi, terutama di pasar China. Selain itu, beban pokok pendapatan yang mencapai US$1,2 miliar juga turut membebani laba bersih perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan tetap fokus pada strategi pengelolaan biaya untuk menjaga stabilitas finansial.
Perubahan struktural besar-besaran telah terjadi di ADRO, termasuk penjualan sebagian besar kepemilikan atas PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Langkah ini mengakibatkan perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangan AADI setelah proses PUPS rampung. Ini menandai era baru bagi ADRO, dengan potensi perubahan signifikan dalam kinerja keuangan mulai kuartal pertama 2025.
Sebelumnya, AADI merupakan penyumbang utama bagi ADRO, menyumbang hingga 52,9% dari total aset dan 89,4% dari pendapatan. Laba bersih AADI bahkan melebihi laba bersih ADRO, mencapai 104,8%. Namun, dengan perubahan struktural ini, ADRO harus mencari cara baru untuk mempertahankan pertumbuhan dan stabilitas keuangan. Perusahaan berencana untuk memperkuat posisi di sektor energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi operasional guna menghadapi tantangan pasar global.