Berita
Perayaan Lebaran Menurut Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat
2025-03-28

Pada malam Jumat (28/3/2025), jemaah Tarekat Naqsabandiyah berkumpul di Surau Baru, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Setelah menunaikan shalat Isya, mereka melantunkan takbir dengan penuh khidmat untuk memperingati 1 Syawal 1446 H yang ditetapkan pada hari Sabtu (29/3/2025). Meskipun jumlah pengikutnya terbatas, kelompok ini tetap menjaga tradisi perhitungan kalender bulan secara manual dan merayakan hari raya sesuai penanggalan mereka sendiri.

Dalam suasana malam yang sunyi, sekitar enam orang dewasa, yang mayoritas berusia lanjut, menggelar ritual suci tersebut. Mereka dipimpin oleh Buya Mardanus, seorang guru Naqsabandiyah yang berasal dari Kabupaten Solok. Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa metode perhitungan kalender bulan oleh tarekat ini telah diteruskan dari generasi ke generasi. Perbedaan waktu dalam penetapan hari raya dibanding umumnya disebabkan oleh cara mereka menghisab bulan tanpa menggunakan teknologi modern seperti teleskop atau alat pengamat lainnya.

Mardanus juga menyampaikan bahwa proses menjadi seorang guru dalam tarekat ini tidaklah mudah. Seseorang harus menyelesaikan ritual suluak selama 40 hari berturut-turut. "Saya sendiri sudah menjalani ritual ini tiga kali, namun belum cukup untuk menjadi ketua," ungkapnya. Tradisi ini mencerminkan dedikasi yang tinggi terhadap nilai-nilai spiritual yang diwariskan oleh para pendahulu.

Di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, tarekat Naqsabandiyah memiliki jumlah pengikut yang cukup signifikan meskipun termasuk kelompok minoritas. Ada sebanyak 12 surau di wilayah tersebut yang menjadi pusat aktivitas perayaan Idulfitri bagi jamaah setempat. Meski peserta takbiran malam itu terbatas, Buya Zahar dari Surau Baru menjelaskan bahwa ramaiannya akan meningkat pada salat Idulfitri esok hari. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan aksesibilitas bagi jamaah yang tinggal jauh.

Bukan hanya di Kota Padang, seluruh pengikut Tarekat Naqsabandiyah di berbagai kabupaten di Sumatera Barat juga merayakan hari kemenangan pada tanggal yang sama. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap identitas spiritual yang unik dan tetap hidup meskipun berbeda dari kebanyakan masyarakat luas.

more stories
See more