Banyaknya pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi dan sepeda motor mengakibatkan penumpukan kendaraan di jalur arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pada malam Jumat (28/3/2025), lalu lintas menjadi padat merayap di berbagai titik kota tersebut, dengan antrian kendaraan mencapai lebih dari dua kilometer di beberapa lokasi. Kepadatan ini terjadi karena arus mudik menuju wilayah-wilayah di Jawa Barat, Tengah, dan Timur yang berasal dari Jakarta serta Jabodetabek. Meskipun petugas telah ditempatkan di titik-titik strategis untuk mengatur aliran kendaraan, volume lalu lintas tetap tinggi.
Kondisi kemacetan mulai dirasakan sejak sore hari hingga mencapai puncaknya pada malam Jumat. Kendaraan yang melaju dari Jakarta dan sekitarnya menyebar ke berbagai daerah tujuan, seperti Jawa Tengah dan Timur. Dalam pantauan udara, terlihat barisan panjang kendaraan yang membentang di jalur arteri Karawang, terutama di area perbatasan antara Karawang dan Bekasi. Beberapa titik rawan macet termasuk persimpangan Tanjungpura, Lingkar Karawang, Pertigaan Pendeuy, Terminal Klari, Pasar Kosambi, serta Dawuan di Cikampek.
Pemudik yang menggunakan sepeda motor juga harus bersabar karena hanya bisa melaju perlahan akibat meningkatnya jumlah kendaraan di jalan. Untuk mengatasi situasi ini, para petugas telah melakukan pengaturan intensif di berbagai lokasi potensial kemacetan sejak satu minggu sebelum Lebaran. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa perjalanan pemudik tetap aman meski dalam kondisi padat.
Data menunjukkan bahwa ratusan ribu kendaraan telah melewati jalur arteri Karawang selama periode ini. Diprediksi bahwa puncak arus mudik akan berlanjut hingga Sabtu pagi, mengingat volume kendaraan yang masih sangat tinggi hingga malam hari. Upaya-upaya terus dilakukan oleh petugas untuk menjaga kelancaran lalu lintas sepanjang perjalanan pemudik.
Situasi arus mudik di Karawang mencerminkan tantangan logistik besar dalam menghadapi liburan besar. Meskipun langkah antisipatif telah diambil, kondisi geografis dan volume kendaraan yang signifikan tetap menyebabkan penundaan. Namun, upaya koordinasi yang baik antara petugas dan pemudik dapat membantu meminimalkan dampak buruk dari kemacetan ini.