Dalam lebih dari 18 tahun, Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud telah menjadi simbol ketabahan dan harapan bagi keluarga kerajaan Arab Saudi. Setelah mengalami kecelakaan mobil parah pada tahun 2005, ia terbaring dalam kondisi koma yang panjang. Meskipun hidup bergantung pada alat bantu medis, ada beberapa tanda kehidupan yang muncul sepanjang perjalanannya. Keluarganya tetap optimis dengan membagikan perkembangan melalui media sosial dan merayakan momen-momen penting seperti ulang tahunnya.
Selama masa koma, Al-Waleed mendapat perawatan intensif dengan pengawasan medis modern. Meski tim dokter pernah menyarankan pencabutan alat bantu kehidupan pada 2015, keluarga menolak dengan keyakinan kuat akan pemulihannya. Dukungan dari orang-orang terdekat, terutama sang ayah, menjadi faktor utama dalam menjaga semangat untuk bertahan hingga saat ini.
Kecelakaan tragis di London pada tahun 2005 membawa Pangeran Al-Waleed ke dunia mimpi yang tak berujung. Saat itu, pria muda ini mengalami cedera otak serius akibat tabrakan mobil saat menjalani pendidikan militer. Sejak insiden tersebut, ia tidak pernah sadarkan diri dan hidup sepenuhnya bergantung pada teknologi medis canggih. Publik memberinya julukan "Pangeran Tidur" karena durasi panjang koma yang dialaminya.
Dalam dua dekade lamanya, dunia menyaksikan beberapa tanda kehidupan dari Pangeran Al-Waleed. Pada tahun 2019, Putri Nora binti Talal membagikan video yang menunjukkan gerakan kepala kecil Al-Waleed sebagai respons terhadap suara. Lalu, di tahun berikutnya, ia kembali menunjukkan reaksi dengan menggerakkan jarinya saat seseorang menyapa. Hal ini membawa harapan baru bagi keluarga dan masyarakat luas bahwa ia masih memiliki peluang untuk bangkit dari tidur panjangnya.
Tengah menghadapi tantangan besar selama lebih dari 18 tahun, keluarga Pangeran Al-Waleed tetap teguh dalam mendukung kesembuhan putra mereka. Mereka secara aktif membagikan kabar terbaru tentang kondisi Al-Waleed melalui media sosial, termasuk momen-momen spesial seperti ulang tahunnya yang ke-36. Perayaan ini menjadi bentuk doa dan optimisme atas pemulihan Al-Waleed meskipun ia masih dalam kondisi koma.
Ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal, menjadi figur sentral dalam menjaga semangat keluarga. Dia bahkan menulis pesan inspiratif di Twitter, menyatakan rasa syukur kepada Tuhan atas setiap langkah kecil yang dicapai oleh anaknya. Ketika tim dokter merekomendasikan pencabutan alat bantu kehidupan pada tahun 2015, keluarga memilih untuk tetap percaya bahwa Al-Waleed bisa pulih. Dengan dukungan tanpa henti dari lingkaran keluarga, Pangeran Al-Waleed terus bertahan hingga hari ini, menunjukkan kekuatan luar biasa dari kasih sayang dan keyakinan.