Pada perdagangan menjelang akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan peningkatan sebesar 0,27% dan mencapai level psikologis 6.636. Selaras dengan kinerja IHSG, mata uang Rupiah juga mengalami penguatan hingga berada di posisi 16.290 per dolar AS. Para analis menyebut bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini, termasuk rilis data ekonomi serta persiapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di berbagai sektor.
Pada hari Jumat, dalam suasana pasar yang dinamis, IHSG berhasil meraih kenaikan signifikan hingga mencapai level 6.636, meningkat 0,27%. Di sisi lain, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pun menguat hingga mencapai 16.290. Menurut Susi Setiawati, seorang analis saham dari CNBC Indonesia Research, ada berbagai sentimen positif yang mendorong kenaikan ini. Beberapa faktor utama termasuk rilis data ekonomi yang menggembirakan serta persiapan untuk banyak RUPS yang akan digelar di berbagai sektor, mulai dari perbankan hingga komoditas. Hal ini menciptakan optimisme di kalangan investor dan memicu permintaan yang lebih tinggi terhadap aset-aset domestik.
Dari perspektif seorang jurnalis, perkembangan ini memberikan gambaran yang menggembirakan tentang kondisi ekonomi nasional. Kenaikan IHSG dan penguatan Rupiah menunjukkan adanya kepercayaan yang meningkat dari para pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Ini juga menjadi indikasi bahwa langkah-langkah ekonomi yang telah diambil oleh pemerintah mulai membuahkan hasil. Namun, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan memantau situasi secara kontinu agar dapat merespons perubahan dengan cepat.