Pada hari Jumat, 7 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,27% ke level 6.636. Meskipun sempat menguat hampir 1%, penguatan ini berkurang menjelang penutupan. Dalam sesi perdagangan tersebut, sektor teknologi memimpin pertumbuhan, disusul oleh utilitas dan properti. Aktivitas perdagangan mencapai nilai Rp 10,05 triliun melibatkan lebih dari 20 miliar saham dalam ratusan ribu transaksi.
Dalam suasana yang dipenuhi ketidakpastian ekonomi global, pasar saham Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif pada hari Jumat. Di awal sesi, IHSG bergerak di zona merah, namun seiring waktu, indeks ini berhasil bangkit hingga hampir 1%. Pada akhirnya, IHSG ditutup dengan kenaikan 0,27% ke level 6.636. Sektor teknologi menjadi pemimpin dengan penguatan 3,05%, diikuti oleh utilitas dan properti.
Salah satu faktor utama yang mendukung penguatan ini adalah kinerja saham-saham konglomerat. DCI Indonesia, emiten milik Toto Sugiri, menguat 9,98%, memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan IHSG. Emiten-emiten lain milik para pengusaha besar seperti Prajogo Pangestu, Djoko Susanto, dan grup Sinar Mas juga turut serta mendukung tren positif ini.
Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan para konglomerat Indonesia di Istana Negara juga menjadi sorotan. Para pengusaha seperti Andi Syamsuddin Arsyad, Sugianto Kusuma, Anthony Salim, Boy Thohir, Anindya Bakrie, James Riady, Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, dan Tomy Winata hadir untuk membahas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bersama Ray Dalio, seorang investor ternama dari AS.
Meski demikian, sentimen eksternal, terutama dari AS, masih menjadi faktor penting yang mempengaruhi pasar. Kekhawatiran tentang potensi pelemahan ekonomi AS dan dampak buruk kebijakan tarif Trump terus menghantui pelaku pasar.
Dengan adanya pertemuan tingkat tinggi antara pemerintah dan pengusaha serta kinerja positif sejumlah sektor, pasar saham Indonesia tampaknya sedang berusaha menyesuaikan diri dengan tantangan global. Langkah-langkah strategis dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat membantu memperkuat stabilitas ekonomi nasional.
Sebagai pembaca, kita dapat melihat bahwa meskipun ada tantangan eksternal, langkah-langkah koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta tetap penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pertemuan dengan investor internasional seperti Ray Dalio juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus membuka peluang investasi baru.