Konglomerat bisnis berbasis di Hong Kong, CK Hutchison Holdings, telah mencapai kesepakatan untuk menjual sebagian besar sahamnya di pelabuhan penting Terusan Panama kepada grup yang dipimpin oleh BlackRock. Langkah ini terjadi setelah keprihatinan yang dinyatakan oleh Presiden AS Donald Trump tentang pengaruh Tiongkok di jalur perdagangan laut krusial tersebut. Perusahaan dengan operasi di berbagai sektor seperti pelabuhan, ritel, infrastruktur, dan telekomunikasi ini telah merasakan tekanan politik dalam beberapa bulan terakhir.
Pada akhir tahun 2024, Trump menegaskan kembali keinginan AS untuk mengendalikan Terusan Panama, yang menangani sekitar 5% dari perdagangan global setiap tahunnya. Dia menuduh Panama memberikan tarif berlebihan kepada AS, pengguna terbesar jalur tersebut, dan mengklaim bahwa kendali atas Terusan Panama telah diserahkan kepada Tiongkok. Namun, kedua negara membantah tuduhan tersebut. Perjanjian antara AS dan Panama pada tahun 1977 menyatakan bahwa Terusan Panama harus tetap netral setelah Washington menyerahkan kontrolnya kepada Panama pada tahun 1999.
Dalam pidato bersama di hadapan Kongres di Washington DC, Trump memuji kesepakatan BlackRock untuk membeli dua pelabuhan Terusan Panama. Dia menekankan bahwa jalur tersebut dibangun oleh warga Amerika dan harus tetap bermanfaat bagi mereka. Frank Sixt, salah satu direktur eksekutif CK Hutchison, menjelaskan bahwa transaksi ini murni komersial dan tidak terkait dengan isu politik terbaru mengenai pelabuhan tersebut. CK Hutchison, operator pelabuhan terbesar di Terusan Panama, telah mengelola pelabuhan di kedua pintu masuk jalur ini selama hampir tiga dekade.
Kesepakatan ini mencerminkan dinamika geopolitik yang kompleks dan menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menjaga stabilitas jalur perdagangan global. Transaksi ini juga menegaskan bahwa langkah-langkah strategis dalam bidang ekonomi dapat dilakukan tanpa melibatkan konflik politik, mengarah pada tujuan bersama untuk kemajuan dan keamanan dunia.