Indonesia berada dalam posisi strategis sebagai negara yang sedang memperkuat armada pertahanannya. Setelah menandatangani kesepakatan pembelian 42 unit jet tempur Rafale dari Prancis pada tahun 2022, pemerintah kini mendapatkan tawaran menarik dari raksasa pertahanan Amerika Serikat, Boeing. Perusahaan ini mengajukan penawaran untuk menjual jet tempur F-15EX dengan janji pengembangan lokal hingga 85%. Kesempatan ini menciptakan dinamika baru dalam diplomasi pertahanan Indonesia, yang juga mempertimbangkan kebutuhan industri nasional.
Boeing telah menyatakan komitmennya untuk melibatkan sektor industri lokal jika Indonesia memutuskan untuk membeli pesawat F-15EX. Dalam pernyataan resmi oleh Presiden Boeing Asia Tenggara, Penny Burtt, pada bulan April lalu, disebutkan bahwa perusahaan siap memberikan kontribusi signifikan terhadap konten lokal dan program pengembangan industri pertahanan nasional. Ini termasuk pelibatan bisnis lokal dalam rantai pasokan serta pelatihan teknologi lanjutan.
Daya tarik utama dari penawaran Boeing adalah fokusnya pada kolaborasi jangka panjang dengan Indonesia. Menurut Burtt, perusahaan tidak hanya ingin menjual produk, tetapi juga membantu membangun kapasitas industri pertahanan Indonesia melalui transfer teknologi. Selain itu, Boeing menawarkan dukungan dalam pemeliharaan, perbaikan, dan operasi pesawat secara lokal. Ini menjadi nilai tambah yang penting bagi pemerintah Indonesia yang sedang mendorong swasembada teknologi pertahanan.
Sejarah hubungan antara Boeing dan Indonesia dapat dilacak kembali dua tahun lalu ketika nota kesepahaman (MoU) tentang pengadaan hingga 24 unit F-15EX ditandatangani selama kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat. Meskipun MoU tersebut belum berkembang menjadi kontrak resmi, Boeing optimistis bahwa komitmen mereka kali ini akan meyakinkan pemerintah Indonesia untuk memilih F-15EX sebagai bagian dari modernisasi angkatan udara.
Tawaran Boeing datang di tengah upaya global perusahaan untuk memperluas pasar pesawat tempur generasi keenam mereka, termasuk proyek pengembangan F-47 yang didukung langsung oleh pemerintah AS. Hal ini menunjukkan bahwa Boeing sedang gencar membangun reputasi mereka sebagai penyedia solusi pertahanan modern dan andal.
Berada di tengah harapan besar dari dua produsen jet tempur ternama dunia, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk mengevaluasi opsi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan strategis nasional. Penawaran Boeing bukan hanya soal akuisisi pesawat, tetapi juga representasi langkah maju dalam transformasi industri pertahanan domestik.