Bank syariah yang dimiliki oleh SMBC berhasil mencatatkan kinerja positif pada awal tahun ini. Pada kuartal pertama tahun 2025, perusahaan mencapai laba bersih sebesar Rp310,7 miliar dengan peningkatan sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun pendapatan dari penyaluran dana mengalami penurunan sebesar 5,51%, bank ini tetap menunjukkan kekuatan dalam berbagai aspek operasionalnya. Pendapatan komisi dan administrasi meningkat hingga 20,22%, menjadi Rp422 juta.
Beban operasional perusahaan juga mengalami penurunan signifikan, terutama di bidang kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment), yang turun hingga 43,25%. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan laju pertumbuhan labanya. Di sisi lain, meskipun penyaluran pembiayaan naik tipis menjadi Rp10,3 triliun, dana pihak ketiga (DPK) turun sedikit menjadi Rp11,64 triliun. Rasio pembiayaan terhadap simpanan (FDR) juga menunjukkan pelemahan dari 92,65% menjadi 88,04%.
Kinerja keuangan tetap kokoh dengan indikator return on asset (RoA) mencapai 7,4% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 53,5%. Total aset perusahaan mengalami penurunan ringan menjadi Rp21,71 triliun dibandingkan dengan Rp21,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Prestasi ini menunjukkan bahwa upaya efisiensi dan strategi bisnis yang tepat dapat membawa hasil positif bagi perusahaan, bahkan di tengah tantangan ekonomi global. Dengan langkah-langkah inovatif dan pengelolaan yang baik, masa depan industri perbankan syariah semakin cerah.