Dalam tradisi Islam, pelaksanaan kurban pada Hari Raya Idul Adha memiliki makna spiritual yang mendalam. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah terkait jenis hewan kurban yang lebih dianjurkan. Menurut para ulama, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih hewan kurban. Di Indonesia, kambing dan sapi menjadi pilihan utama karena ketersediaannya di masyarakat.

Para ahli fiqih menyusun urutan keutamaan berdasarkan aspek kuantitas dan kualitas daging serta nilai simbolis ibadah tersebut. Dalam pandangan ini, unta menempati posisi tertinggi, diikuti oleh sapi, kambing, dan domba. Meskipun unta dan sapi memberikan jumlah daging yang lebih banyak, penyembelihan secara individual dinilai lebih berharga daripada patungan. Ustadz Mubasysyarum Bih menjelaskan bahwa seekor kambing yang dikurbankan secara pribadi lebih bernilai dibandingkan dengan unta atau sapi kolektif. Hal ini disebabkan oleh makna spiritual yang lebih kuat ketika seseorang melakukan kurban tanpa bergabung dengan orang lain.

Berkurban merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak hanya membawa manfaat bagi penerima daging tetapi juga meningkatkan kesadaran sosial individu. Melalui pemilihan hewan kurban yang tepat, umat Islam dapat memperdalam hubungan spiritualnya dengan Tuhan. Oleh karena itu, meskipun kurban kolektif sah dilakukan, penting bagi setiap Muslim untuk mempertimbangkan nilai-nilai keutamaan dalam melaksanakan ibadah ini. Dengan demikian, kurban tidak hanya menjadi amal soleh tetapi juga menjadi pengingat akan tanggung jawab sosial kepada sesama manusia.