Berita
Potensi Korban Jiwa Gempa Myanmar Capai 10.000
2025-03-29

Sebuah gempa bumi dengan kekuatan 7,7 skala Richter mengguncang wilayah tengah Myanmar pada hari Jumat (28/3/2025), menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa yang signifikan. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), jumlah korban tewas kemungkinan akan melebihi angka 10.000 orang. Pemerintah militer Myanmar telah melaporkan sebanyak 144 kematian, namun diperkirakan angka tersebut masih akan meningkat karena pencarian korban terus berlangsung. Selain itu, dampak gempa juga dirasakan di negara tetangga seperti Thailand, di mana dua gedung di Bangkok mengalami kerusakan serius.

Ketika gempa dahsyat mengguncang bagian tengah Myanmar, masyarakat setempat langsung dilanda ketakutan akibat hancurnya banyak bangunan. USGS memperingatkan bahwa bencana ini memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan parah dan jumlah korban jiwa yang sangat tinggi. Dampak gempa tidak hanya terbatas pada daerah asalnya tetapi juga merembet ke negara-negara tetangga. Di Thailand, pihak berwenang memutuskan untuk mengungsi warga dari dua gedung yang rusak parah di Bangkok.

Gedung-gedung tersebut, satu berlokasi di distrik Chatuchak dan satunya lagi di Phra Khanong, menjadi fokus evaluasi teknis guna menentukan tingkat kerusakan lebih lanjut. Otoritas ibu kota Thailand mencatat hampir 1.000 laporan terkait masalah struktural di seluruh kota pasca-gempa. Tim teknisi segera ditugaskan untuk menilai kasus-kasus berdasarkan tingkat keparahan, dengan tiga lokasi identifikasi sebagai risiko tinggi.

Langkah-langkah darurat lainnya juga telah diambil oleh Pemerintah Metropolitan Bangkok. Lima taman umum dan enam tempat penampungan sementara dibuka untuk memberikan perlindungan kepada warga yang terkena dampak gempa. Keamanan di area-area tersebut diperketat melalui pengawasan polisi dan pejabat kota.

Penilaian mendalam terhadap kondisi struktural bangunan diharapkan dapat dimulai pada Sabtu pagi. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan publik dan menghindari risiko tambahan akibat kerusakan yang belum terdeteksi. Sementara itu, dunia internasional terus memantau perkembangan situasi di Myanmar dan wilayah sekitarnya, serta siap memberikan bantuan jika diperlukan.

more stories
See more