Sebuah insiden kecelakaan terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, ketika dua penumpang jatuh ke laut saat mencoba menaiki KMP Eirene menggunakan garbarata. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (29/3/2025) dini hari sekitar pukul 00.40 WIB. Berdasarkan keterangan dari petugas Tim SAR yang berada di lokasi, kedua korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Kejadian ini disebabkan oleh kondisi akses masuk kapal yang tidak stabil serta kelalaian penumpang.
Pada malam kejadian, calon penumpang sedang mengantre di Dermaga Eksekutif 1 sebelum memasuki kapal yang bersandar di dermaga tersebut. Proses antrean dilakukan dengan cukup padat karena banyaknya pemudik yang hendak bepergian. Para penumpang menggunakan alat bantu bernama garbarata sebagai jembatan untuk naik ke kapal. Namun, salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah adanya gerakan tak terduga pada garbarata, yang membuat jaraknya lebih lebar dari badan kapal.
Saksi mata yang juga merupakan salah satu calon penumpang menyampaikan bahwa ada pergerakan tiba-tiba pada garbarata. Akibatnya, langkah para korban gagal mencapai kapal sehingga mereka jatuh ke dalam air di celah antara dermaga dan kapal. Situasi ini semakin memperburuk keselamatan penumpang, meskipun upaya evakuasi cepat dilakukan oleh tim SAR setempat.
Dari sisi pengelola pelabuhan, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi akibat kelalaian penumpang yang terburu-buru. Garbarata seharusnya digunakan dengan hati-hati, namun karena ketidakstabilan posisi dan kurangnya koordinasi antara penumpang dan petugas, kecelakaan pun tak dapat dihindari. Pihak ASDP telah memberikan klarifikasi bahwa prosedur keamanan akan diperketat guna mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.
Tindakan cepat dari tim SAR berhasil menyelamatkan kedua korban yang jatuh ke laut. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Insiden ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak agar selalu mematuhi prosedur keamanan dan meningkatkan kewaspadaan selama proses boarding. Langkah-langkah preventif diharapkan dapat direalisasikan agar perjalanan para penumpang tetap aman dan nyaman.