Pasar
Prediksi Pemulihan Pasar Batu Bara oleh BUMI di Tengah Tekanan Eksternal
2025-04-29

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melaporkan bahwa industri batu bara menghadapi tekanan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik dan perang dagang yang mempengaruhi harga pasar. Meskipun kondisi ini menantang, BUMI optimistis tentang pemulihan pasar dalam waktu dekat, seiring dengan meredanya konflik dagang global. Perusahaan juga telah menetapkan target produksi serta estimasi biaya operasional untuk tahun 2025.

BUMI berencana memproduksi sekitar 79-81 juta ton batu bara pada tahun mendatang, dengan dua anak perusahaan utama mereka, Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin, masing-masing memberikan kontribusi signifikan. Selain itu, perusahaan menyediakan proyeksi harga penjualan dan biaya produksi untuk setiap unit bisnisnya. Dengan strategi ini, BUMI berharap dapat menjaga stabilitas operasional meski menghadapi tantangan pasar.

Analisis Dampak Geopolitik terhadap Industri Batu Bara

Kondisi industri batu bara global saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk ketegangan geopolitik dan perang dagang. Direktur Keuangan BUMI, Andrew Beckham, menyatakan bahwa situasi ini telah menekan pasar hingga menyebabkan harga diskon. Namun, perusahaan memilih untuk tidak memberikan diskon apapun di tengah tekanan pasar saat ini.

Dalam konteks yang lebih luas, ketegangan geopolitik dan perang dagang menjadi penyebab utama dari perlambatan permintaan global terhadap batu bara. Meskipun demikian, BUMI tetap yakin bahwa kondisi pasar akan pulih dalam tiga hingga empat bulan ke depan. Hal ini didukung oleh harapan bahwa perang dagang akan mereda dan kembali menciptakan stabilitas harga di pasar internasional. Prediksi ini memperlihatkan keyakinan manajemen perusahaan bahwa situasi sulit hanya bersifat sementara dan tidak akan secara permanen mempengaruhi prospek industri.

Rencana Produksi dan Proyeksi Biaya Operasional Tahun 2025

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, BUMI menargetkan produksi batu bara sebesar 79-81 juta ton pada tahun 2025. Anak perusahaan utama mereka, KPC, akan menyumbang sekitar 55-56 juta ton, sementara Arutmin diperkirakan akan memproduksi sekitar 25-26 juta ton. Target ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjaga kapasitas produksi sesuai dengan permintaan pasar yang berubah.

Selain target produksi, BUMI juga telah memproyeksikan biaya produksi batu bara pada tahun 2025. Secara keseluruhan, biaya produksi diperkirakan sekitar US$ 44 – US$ 46 per ton, tanpa memperhitungkan royalti dan komisi tambahan. Untuk KPC, biaya produksi diperkirakan sekitar US$ 48 – US$ 50 per ton, sedangkan di Arutmin, biaya produksi diproyeksikan sekitar US$ 35 – US$ 37 per ton. Dengan rencana ini, BUMI berusaha untuk memastikan efisiensi operasional dan menjaga daya saing produk mereka di pasar global.

more stories
See more