Berita
Protes dan Tegangan Antar Negara di Timur Tengah
2025-05-09

Beribu-ribu warga Yaman menggelar unjuk rasa di Lapangan Al-Sabeen, Sana’a, yang dikendalikan oleh kelompok Houthi. Mereka mengecam serangkaian tindakan militer dari Amerika Serikat dan Israel terhadap negara mereka pada 17 Maret 2025. Pada sisi lain, Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, menyampaikan sikap Washington bahwa tindakan melawan Houthi tidak memerlukan persetujuan Israel. Menurut Huckabee, langkah-langkah AS akan lebih difokuskan pada perlindungan warga negara AS yang tinggal di wilayah konflik tersebut.

Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan media Israel yang menyebutkan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan pemutusan komunikasi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Hal ini disebabkan oleh dugaan manipulasi politik yang dilakukan oleh Netanyahu terhadap pemerintahan AS. Huckabee juga menekankan bahwa jika ada korban berkebangsaan Amerika akibat aksi Houthi, hal tersebut dapat memicu intervensi langsung dari Washington.

Konflik antara Houthi dan kekuatan internasional telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, khususnya terkait serangan terhadap kapal-kapal dagang Amerika. Situasi semakin rumit dengan adanya perbedaan pandangan antara AS dan Israel tentang cara menangani ancaman tersebut. Meskipun kedua negara memiliki hubungan strategis, kebijakan unilateral yang diambil oleh Washington tampaknya mencerminkan prioritas nasional yang berbeda.

Selain itu, Huckabee menjelaskan bahwa keputusan apakah akan mengambil langkah militer atau diplomasi melawan Houthi sangat bergantung pada dampak serangan terhadap warga negara AS. Dia menambahkan bahwa ada sekitar 700.000 orang Amerika yang tinggal di Israel, sehingga keamanan mereka menjadi salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan luar negeri AS.

Di tengah ketegangan ini, protes yang dilakukan di Yaman menunjukkan bahwa penduduk lokal merasa tertindas oleh campur tangan asing. Mereka menuntut penghentian agresi militer dan solusi damai melalui dialog diplomatik. Namun, prospek perdamaian tampak masih jauh karena kepentingan geopolitik yang saling bertentangan antara para pemain utama di wilayah tersebut.

Diplomasi tetap menjadi harapan bagi semua pihak agar konflik tidak meluas menjadi peperangan skala besar. Langkah-langkah konkret yang diambil oleh AS dan Israel harus dipertimbangkan secara cermat agar tidak memperburuk situasi yang sudah genting ini.

more stories
See more