Penggemar film Black Panther mungkin harus bersabar lebih lama untuk melihat kelanjutan dari waralaba yang sangat sukses ini. Sutradara ternama Ryan Coogler baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia akan menunda penggarapan Black Panther 3 demi fokus pada sebuah proyek pribadi berjudul Sinners. Dalam wawancara eksklusif dengan Deadline, Coogler menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut, yakni dorongan kuat untuk menciptakan karya yang lebih autentik dan berasal sepenuhnya darinya sendiri.
Dari perjalanan karier yang telah membawa Coogler menuju puncak kesuksesan, mulai dari Fruitvale Station hingga Creed dan Black Panther, ia menyadari bahwa sebagian besar karya-karyanya masih terinspirasi atau menjadi bagian dari cerita orang lain. Menurut Coogler, meskipun film-film tersebut memiliki jejak personalnya, mereka tetap merupakan warisan milik orang lain seperti Stallone atau Marvel Studios.
Sebagai seorang ayah dari dua anak serta pendiri perusahaan produksi sendiri, Coogler merasa sudah saatnya untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar murni darinya. Film Sinners dianggap sebagai langkah pertamanya dalam membagikan narasi yang sepenuhnya orisinal dan mencerminkan perspektif serta suara hatinya tanpa batasan apapun dari waralaba besar. Ia ingin menjelajahi tema-tema baru yang lebih mendalam dan mencerminkan jati dirinya sebagai seorang seniman.
Berbicara kepada Geo TV pada Senin (21/4/2025), Coogler menegaskan bahwa setelah merilis empat film ke seluruh dunia, ia merasa belum pernah benar-benar terbuka kepada penonton sebagai dirinya sendiri. Sinners akan menjadi peluang bagi Coogler untuk mengeksplorasi kreativitas tanpa batas dan memberikan kontribusi yang lebih otentik kepada dunia perfilman.
Sinners bukan hanya sekadar proyek baru, tetapi juga simbol dari pencarian identitas kreatif Coogler sebagai seorang sutradara. Penggemar dapat mengantisipasi hasil akhir dari proyek ini sebagai karya yang penuh makna dan sarat akan nilai-nilai personal.
Sebagai pembaca, kita bisa memahami keputusan Coogler sebagai langkah penting dalam perjalanan kreatif seseorang. Terkadang, untuk mencapai puncak kesuksesan, seseorang harus kembali kepada akarnya dan menciptakan sesuatu yang benar-benar miliknya. Keberanian Coogler untuk mengambil risiko ini patut diapresiasi, karena ia tidak hanya berfokus pada popularitas, tetapi juga pada integritas kreatifnya sebagai seorang seniman.