Pergerakan massif masyarakat menuju kampung halaman telah mencapai puncaknya pada akhir pekan ini. Berdasarkan pantauan resmi, volume kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek mencapai angka yang signifikan, dengan kebijakan lalu lintas satu arah diberlakukan di sejumlah ruas tol utama. Langkah ini diambil guna mengantisipasi lonjakan mobilitas dan memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.

Kondisi ini dijelaskan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang menyampaikan bahwa puncak mudik terjadi pada hari Jumat (28/3/2025). Data dari PT Jasa Marga menunjukkan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek mencapai lebih dari satu juta unit dalam beberapa hari terakhir. "Pengalihan sistem one way secara nasional bertujuan untuk mengoptimalkan aliran lalu lintas dan menghindari kemacetan parah," tutur Dudy saat memberikan keterangan pers di pusat komando tol di Bekasi.

Distribusi arus kendaraan menunjukkan dominasi pergerakan menuju arah timur, yakni sekitar 51,6% dari total kendaraan yang berangkat dari Jabodetabek. Sementara itu, arus menuju barat dan selatan juga mencatatkan kontribusi signifikan masing-masing sebesar 28,1% dan 20,2%. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan sekitar 20,3% dibandingkan dengan kondisi lalu lintas normal. Penerapan skema rekayasa lalu lintas menjadi solusi strategis untuk menjaga efisiensi selama periode liburan panjang ini.

Meningkatnya antusiasme masyarakat untuk pulang kampung membuktikan pentingnya nilai-nilai tradisional dalam kehidupan modern. Melalui sinergi antara pemerintah dan pelaku industri transportasi, tantangan besar seperti ini dapat dihadapi dengan langkah-langkah preventif yang matang. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan perencanaan yang baik adalah kunci untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, serta memperkuat rasa persatuan di tengah masyarakat.