Berita
Puncak Arus Mudik Lebaran: Antisipasi dan Persiapan
2025-03-28

Kepolisian Republik Indonesia memprediksi puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada malam Jumat hingga dini hari Sabtu. Kapolri menekankan pentingnya kewaspadaan selama perjalanan, mengingat potensi cuaca buruk yang dapat memengaruhi keselamatan pemudik. Di sisi lain, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) memperkirakan lebih dari 25.000 kendaraan akan melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama pada malam tersebut.

Arus lalu lintas di berbagai titik tol dipantau dengan cermat guna mencegah kemacetan berkepanjangan. Pemudik juga diminta mematuhi rambu-rambu serta instruksi petugas untuk menjaga keamanan selama menggunakan jalur rekayasa seperti one way atau contra flow.

Prediksi dan Tantangan Selama Puncak Mudik

Jumlah kendaraan yang meningkat drastis pada akhir pekan ini menjadi salah satu tantangan utama dalam manajemen arus mudik. Menurut data yang dirilis oleh PT Jasamarga Semarang Batang, lebih dari 26.000 kendaraan telah keluar dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga sore hari. Prediksi ini sejalan dengan perkiraan Kapolri bahwa puncak arus akan terjadi pada malam hari hingga subuh.

Potensi hujan turun pada periode tersebut semakin menambah kompleksitas kondisi jalan. Oleh karena itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyerukan agar semua personel tetap waspada dan siaga tinggi. Cuaca yang tidak menentu bisa berdampak signifikan pada kecepatan kendaraan serta risiko kecelakaan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh sebelum melakukan perjalanan panjang. Selain itu, pengguna jalan juga harus mematuhi segala aturan keselamatan agar perjalanan dapat berlangsung lancar tanpa insiden.

Pengelolaan Lalu Lintas dan Pesan Kepada Pemudik

Data dari PT Jasamarga Transjawa Tol menunjukkan bahwa lebih dari 73.000 kendaraan telah melewati Gerbang Tol Cikampek Utama hingga sore hari. Dengan prediksi total 102.975 kendaraan yang akan melintas pada hari tersebut, manajemen lalu lintas menjadi sangat krusial. Pemudik disarankan untuk memilih waktu optimal, yakni setelah salat tarawih atau selesai sahur, sesuai pola yang biasanya dilakukan selama musim Lebaran.

Ria Marlinda Paallo dari PT Jasamarga Transjawa Tol menegaskan pentingnya kerja sama antara pengguna jalan dan petugas lapangan. Pengendara diimbau untuk selalu memperhatikan rambu-rambu serta instruksi petugas saat menggunakan jalur rekayasa seperti one way atau contra flow. Kecepatan kendaraan harus dikendalikan dengan baik agar tidak terjadi tumpukan kendaraan yang dapat memicu kemacetan. Selain itu, pengguna jalan diingatkan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan lain, terutama di area transisi antara jalur normal dan jalur rekayasa. Dengan sinergi yang baik antara semua pihak, diharapkan arus mudik dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi semua peserta.

more stories
See more