Perayaan Lebaran di berbagai belahan dunia menjadi momen spesial yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan kebersamaan. Di Uni Emirat Arab (UEA), perayaan ini hadir sebagai simbol kegembiraan yang disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Orang-orang sibuk mempercantik rumah mereka dengan hiasan serta lampu bercahaya, membeli pakaian baru untuk keluarga, dan menyiapkan kue-kue tradisional yang lezat. Saat fajar tiba, umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Lebaran. Setelah ritual suci tersebut, suasana penuh keceriaan mengiringi pertemuan antar keluarga, teman, serta tetangga, di mana mereka bertukar hadiah, makan bersama, dan menikmati acara-acara publik seperti kembang api, pertunjukan budaya, dan festival hiburan lainnya.

Berbeda dengan UEA, di Arab Saudi, perayaan Lebaran dimulai dengan penampakan bulan baru yang menjadi penanda penting. Seluruh komunitas berkumpul di masjid atau tempat terbuka luas untuk melaksanakan salat Idulfitri. Setelah itu, ucapan “Idulfitri Mubarak” menjadi salah satu bentuk saling menyapa antar sesama. Lebaran di Arab Saudi juga dikenal dengan kesederhanaannya namun tetap penuh makna spiritual. Kegiatan berbagi rezeki kepada mereka yang kurang beruntung menjadi bagian integral dari momen ini, baik melalui donasi pemerintah maupun bantuan dari organisasi-organisasi amal lokal. Semua ini dilakukan agar setiap orang dapat merasakan sukacita selama perayaan.

Semangat persatuan dan kebaikan menjadi inti dari perayaan Lebaran di berbagai negara. Tidak hanya menjadi momen untuk bersyukur atas berakhirnya bulan puasa, Lebaran juga menjadi waktu emas untuk mempererat hubungan sosial. Melalui aktivitas seperti memberikan makanan, pakaian, dan uang kepada yang membutuhkan, nilai-nilai kemanusiaan semakin ditekankan. Hal ini mencerminkan bahwa dalam keragaman cara merayakan Lebaran, esensi dari kebersamaan dan kepedulian tetap menjadi pusat perhatian di setiap sudut dunia.