Pengalaman menyeruput kopi tidak hanya ditentukan oleh jenis bijinya, melainkan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Selain kondisi alam tempat pertumbuhan, ada beberapa aspek penting dalam penyeduhan yang memastikan secangkir kopi memiliki rasa dan aroma istimewa. Prof. Ronny Rachman Noor dari IPB University mengungkap tiga elemen utama yang harus diperhatikan untuk mencapai kesempurnaan ini.
Tiga faktor tersebut mencakup keseimbangan antara air dan bubuk kopi, ukuran gilingan, serta waktu penyeduhan. Semua elemen ini saling berkaitan dan jika salah satu diabaikan, hasil akhirnya dapat kehilangan daya tariknya. Dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ini, penikmat kopi dapat mengeksplorasi berbagai kombinasi untuk menemukan cita rasa yang paling sesuai dengan preferensi mereka.
Untuk mendapatkan kopi dengan rasa sempurna, perlu adanya penyesuaian pada proporsi dan sifat air yang digunakan. Menurut ahli genetika ekologi, Prof. Ronny Rachman Noor, jumlah air harus seimbang dengan jumlah bubuk kopi agar proses ekstraksi berjalan optimal. Kualitas air sendiri menjadi komponen vital karena air yang enak diminum akan menghasilkan kopi yang lebih nikmat. Suhu air pun sangat berpengaruh; idealnya suhu berada di rentang 91–96°C, dengan titik maksimal mendekati 96°C.
Dalam praktiknya, menggunakan air mendidih atau terlalu dingin bisa merusak rasa kopi. Air mendidih (100°C) dapat menurunkan kualitas aroma dan senyawa lain dalam kopi, sedangkan air terlalu dingin mungkin gagal mengekstraksi semua rasa yang diinginkan. Oleh karena itu, disarankan untuk mendiamkan air beberapa saat setelah mendidih agar suhu turun ke tingkat yang ideal. Dengan memperhatikan detail-detail ini, kita dapat meningkatkan pengalaman menyeduh kopi menjadi lebih bermakna.
Selain teknik penyeduhan, ukuran gilingan dan durasi penyeduhan juga berperan besar dalam menentukan kualitas rasa kopi. Tingkat kehalusan bubuk kopi memengaruhi luas permukaan yang tersedia untuk ekstraksi. Gilingan yang terlalu halus dapat menyebabkan ekstraksi berlebihan sehingga rasa pahit mendominasi, sementara gilingan kasar cenderung menghasilkan ekstraksi yang kurang maksimal.
Prof. Ronny menjelaskan bahwa waktu penyeduhan adalah variabel krusial lainnya. Jika waktu penyeduhan terlalu singkat, komponen-komponen penting belum sepenuhnya larut, menghasilkan rasa yang datar. Di sisi lain, penyeduhan yang terlalu lama dapat memicu pelepasan alkaloid, zat yang memberikan rasa pahit berlebihan. Untuk menghindari hal ini, penikmat kopi perlu memantau durasi penyeduhan dengan cermat, memastikan bahwa hanya komponen-komponen positif yang diekstraksi, sehingga menciptakan keseimbangan sempurna antara rasa dan aroma.