Pengrajin batik asal Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi luar biasa di panggung mode dunia. Perjalanan Batik Riyanti dari sudut jalan Malioboro menuju runway bergengsi di New York Fashion Week menggambarkan langkah monumental dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada dunia internasional. Melalui inovasi dan semangat adaptasi, merek ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan lokal tetapi juga inspirasi bagi pelaku usaha lainnya.

Kisah sukses Batik Riyanti dimulai sekitar 18 tahun yang lalu oleh seorang pengusaha bernama Angelina Riyanti. Dengan latar belakang keluarga pebisnis retail di Yogyakarta, ia mendirikan gerainya di lokasi strategis yang sering dikunjungi wisatawan. Toko fisik tersebut menjadi pijakan awal untuk menyebarkan pesona kain batik tradisional kepada para pecinta seni tekstil. Kemudian, tongkat estafet diambil oleh putranya, Aditya Suryadinata, yang membawa angin segar melalui pendekatan teknologi dan digitalisasi.

Melihat potensi besar di era digital, Aditya memutuskan untuk merambah pasar online meskipun dihadapkan pada banyak tantangan awal. Mulai dari sumber daya terbatas hingga keraguan akan keberhasilan ide tersebut, dia tetap teguh dengan visinya. Berbekal pengetahuan teknis serta pengalaman studi di luar negeri, Aditya meyakini bahwa transformasi digital adalah kunci untuk menjaga relevansi bisnis keluarganya. Kini, Batik Riyanti telah menjadi salah satu pelopor industri batik dalam pemanfaatan teknologi digital sebagai alat promosi dan distribusi produk.

Prestasi Batik Riyanti membuktikan bahwa nilai-nilai tradisional dapat beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan global yang dinamis. Melalui kreativitas dan inovasi lintas generasi, usaha ini menunjukkan pentingnya pemaduan antara budaya lokal dan teknologi modern. Keberhasilan ini memberikan harapan bagi pelaku usaha kecil dan menengah lainnya bahwa dengan tekad dan strategi yang tepat, mereka bisa mencapai kesuksesan bahkan di tingkat internasional.